Tampilkan postingan dengan label Resep Masakan Indonesia. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Resep Masakan Indonesia. Tampilkan semua postingan

Senin, 16 November 2015

Rupanya masakan ibu mertua kebanyakan masakan khas Palembang, hampir sama dengan masakan Padang. Pasti selalu bikin resep martabak telur kuah kari, pempek, tekwan, celimpungan, rendang dan malbi jika Ramadhan tiba atau pas lebaran. Berbeda dengan kebiasaan saya yang nyunda banget kalau makanan, ngga jauh dari yang namanya sambel, lalapan, dan asin. Bisa dibilang jarang banget makan makanan yang bersantan. Nah, sejak menikah, makanan bersantan jadi teman sehari-hari. Awal menikah, saya memang langsung tinggal bareng mertua. Tentunya tinggal serumah dengan mertua dan adik ipar bukanlah hal yang mudah, saya harus bisa menyesuaikan dan memahami mereka agar tidak terjadi benturan. Banyak teman kantor yang bilang, “Kenapa tinggal bareng mertua? Banyak kejadian loh menantu perempuan yang tinggal satu atap dengan mertua suka banyak perselisihannya, cekcok, ikut campur urusan rumahtangga nantinya? Sudah kamu pertimbangkan?”

alt Martabak Telur Kuah Kari
Martabak Telur Kuah Kari 
Yang pasti semuanya memang sudah dipertimbangkan, saya rasa gimana kitanya aja sebagai menantu bisa menjaga sikap atau kita harus pandai-pandai mendekati mertua, misalnya dengan membawakan makanan favorit mertua sepulang kita kerja, selalu bersikap hormat dan ramah kepada mereka, dan belajar masak sama ibu mertua bisa menjadi cara jitu supaya kita disayang mertua. Hubungan saya dengan mertua masih sangat canggung waktu itu. Kayanya harus pintar-pintar cari cara agar hubungan tak membeku lagi. Suami bilang, “kamu bisa belajar masak sama mamah, mamah itu masak apa aja bisa loh dan pasti enak hasilnya apalagi kalo masak resep martabak telur kuah kari”. Hmm, mungkin dengan cara belajar masak inilah saya bisa dekat dengan ibu mertua.

Delapan tahun lalu awal saya belajar masak, hal yang paling diingat saya sampai sekarang adalah ketika hari minggu, pas hari libur kerja, saya liat ibu mertua sedang berkutat masak di dapur sendirian, inisiatif bantuin ah hehehe...#ini kan bisa menjadi salah satu pendekatan saya dengan ibu mertua tentunya :D

“Ada yang bisa dibantu, Bu?” dengan pedenya saya bertanya
“Oh, boleh boleh, ini bantuin ngupas wortel ya.. mau bikin sayur sup,” jawab ibu mertua sambil nyodorin beberapa buah wortel berikut pillernya.

Dalam hati, haduh ini cara ngupas wortel pake alat ini gimana caranya ya? Selama ini ga pernah masak. Mau nanya suami yang lagi ada di kamar malu, ya udah deh nanya langsung ibu mertua ajalah... #nekat

“Hmmm, Bu, ini cara ngupasnya gimana ya?” nanya dengan wajah polos.
“Hah? Ga bisa? Ya udah, caranya gini...” ibu mertua dengan tersenyum memberi contoh bagaimana cara mengupas wortel dengan piller.
“Jadi istri yang baik itu harus bisa masak untuk suaminya, masak kesukaan suami, biar suami tambah sayaaangggg, disayang mertua juga...” tambahnya sambil tersenyum. Aiiiihhh, jleb bangeeet, kudu pinter masak atuh ini mah, hihi...
“Selama ini ngga pernah diajarin masak sama mamah?” tanya ibu mertua lagi.
“Saya jarang ke dapur, Bu, kalau disuruh masak air, masak mie instan, atau telur dadar mah bisa...” jawab saya sambil malu-malu.

Deuuh, tau ngga sih, perasaan saya pada saat itu antara gondok dan malu jadi satu, maluuuu ngga bisa ngapa-ngapain di depan ibu mertua. Heuheu... tapi tak apa, ibu mertua saya baiiiik, mau ngajarin mantunya ini dari nol. Mulai dari ngenalin bumbu dapur satu persatu sampai tiap masak saya selalu diajak untuk melihat bagaimana cara memasak dengan benar. Akhirnya malah jadi ketawa-ketawa kitanya, sambil masak sambil ngobrol ini itu ternyata seru, suasana jadi makin mencair.

Jadi tenaaang, buat Anda yang belum mahir memasak, tak perlu galau, asal ada niat dan usaha, masak akan bisa dengan sendirinya. Sama halnya dengan saya yang dari awal nikah sangat awam dengan dunia masak memasak, tapi dengan usaha yang kuat, kini masak jadi bagian dari hobi. Bahkan bisa dibilang, berkat belajar masak sama bumer hubungan saya dengan beliau jadi kaya sahabat sekarang. Belajar masak bisa dari mana saja, nanya resep kepada teman, saudara, otodidak sambil googling, beli buku resep, semua bisa dilakukan. Mengalami kegagalan sudah sering, tapi terus dicoba dan dicoba sampai bisa. Dari 8 tahun pernikahan itu, baru sekitar tahun ke empat pernikahan, tahun 2011an saya bisa masak, masakan yang simple-simple tentunya, masakan yang diajarin mamah dan bumer. Sampai sekarang saya pun masih belajar masak, belajar, dan belajar, soalnya masih banyak juga menu yang belum dicoba ^__^.

Salah satu menu masakan yang diajarin bumer adalah martabak telur kari daging dan menu ini adalah menu favorit suami saya. Ibu mertua selalu membuat kari daging dengan kuah yang banyak,  diberi tambahan daging yang diiris kecil-kecil dan disantap bukan dengan nasi, tapi dengan martabak telur. Kenapa kuahnya banyak? Hmm, kuah kari ini selalu diserbu penghuni rumah, sekali makan pasti mangkuk/piring selalu penuh dengan kuah sementara dagingnya sedikit. Maklum harga daging sapi mahal...hehehe.

Daging sapi bisa diganti dengan daging kambing jika suka. Aroma dan rasa dari daging kambing kata bumer memang lebih pas. Menggunakan iga sapi atau tulang sapi juga tetap enak, lebih gurih malah kalau saya bilang. Ah, mau daging sapi atau daging kambing, kuah kari ini poolll rasanya.

Salah satu bumbu yang dimasukkan dalam resep martabak telur kuah kari ini adalah daun kari, jika Anda sulit menemukan daun kari, bisa di skip penggunaannya. Daun kari biasanya ada di pasar tradisional. Aroma daun kari sangat khas, wangi bumbu kari. Yang menambah aroma kari adalah asam kandis. Saya juga baru tahu bagaimana itu bentuknya, berbeda dengan asam Jawa, asam kandis tersedia dalam bentuk kering, warnanya hitam, rasanya asam dan pahit, sangat pas untuk campuran kuah kari atau rendang.

Bahan:
2 kg telur (sekitar 30 butir telur)
1 kg daging sapi
2 liter air
500 ml santan kental
2 lembar daun kari
2 butir asam kandis
1 sdt bumbu kari
1 sdt kaldu bubuk
1 sdt garam
1 sdt gula pasir
Minyak goreng secukupnya

Bahan Kulit:
1 kg terigu
4 butir telur
1 ½ sdt garam
3 sdm mentega tawar, lelehkan
Air secukupnya (sekitar

Bumbu Halus:
100 gram cabe keriting
5 buah cabe besar, buang bijinya
12 siung bawang merah
6 siung bawang putih
3 cm jahe
3 cm lengkuas
1 ruas jari kunyit, bakar

Cara membuat kuahnya
Rebus air hingga mendidih, tambahkan potongan daging sapi. Lalu tumis bumbu halus, masukkan daun kari, air, asam kandis, bumbu kari, kaldu bubuk, garam, dan gula pasir. Masukkan tumisan bumbu ke dalam rebusan daging. Tambahkan santan kental. Masak hingga daging empuk. Cicipi rasanya, tambahkan garam atau gula pasir jika dirasa kurang asin atau manis.

Nah, cara membuat martabak telurnya ini cukup mudah, buat adonan dadar dari campuran terigu, air, telur, garam, sedikit mentega tawar cair, diblend hingga halus, dibiarkan sebentar sekitar 15 menit. Tambahkan air jika dirasa adonan terlalu kental. Adonan dadar martabak ini sama dengan adonan dadar untuk risoles, hanya saja adonan martabak menggunakan air bukan susu full cream. Lalu, buat dadar di atas wajan yang agak lebar, saya menggunakan wajan datar diameter 28 cm. Dalam kondisi dadar yang masih setengah matang, pecahkan satu butir telur di atas dadar, tepat di bagian tengahnya, lipat dadar dengan cara tutup telur dengan adonan dadar tadi dari pinggir kanan dan kiri, atas bawah hingga membentuk dadar segi empat. Balikkan dadar. Tidak perlu membuat dadar sampai benar-benar matang, cukup setengah matang saja, karena dadar tersebut nantinya akan digoreng.

Cara penyajian dari kari daging dan martabak telur ini sangat mudah. Goreng terlebih dahulu martabak telur setengah matang tadi, lalu potong-potong sesuai selera, siramkan kuah kari ke atas martabak telur, bisa juga ditambahkan sambal cabe ijo dan kentang kukus. Sambal cabe ijo ini dibuat dari campuran irisan cabe ijo keriting, kecap manis, beberapa sendok teh air matang, dan cuka. Dijamin, makan dari hasil resep martabak telur plus kuah kari ini amat mengenyangkan perut. Bisa menjadi pengganti makan nasi.

Rabu, 11 November 2015

Resep pepes nasi peda adalah menu favorit mamah saya. Beliau sangat menyukai nasi ini. Menu favorit yang wajib ada tiap kali kita botram, saya yang buat pepes nasi ini, mamah yang nyiapin sambel dadak andalannya. Botram itu ngangenin, kangen buat kumpul-kumpul dengan keluarga, kangen ngobrol ini itu, kangen ketawa-ketawa, ah pasti selalu semangat kalau udah adayang ngajak botram, selain bisa makan-makan tapi nilai plus lainnya tetap bisa menjaga silaturahmi. Menurut saya, sambal buatan mamah itu juara, apalagi sambal dadaknya. Bumbu yang digunakan sih standar aja, ada tomat, bawang putih, terasi, garam, gula merah, dan si cabe rawit. Hampir setiap bulan saya selalu menyempatkan untuk ke rumah mamah buat nyicipin sambal dadaknya ini, padahal bikin sendiri juga bisa kan, cuma teteup, sambal yang diulek mamah itu nomor satu deh rasanya. Siapapun pasti setuju, apa pun yang dimasak mamah rasanya memang selalu enak, iya kan?

alt Pepes Nasi Peda
Pepes Nasi Peda
Asin peda pada resep pepes nasi ini bisa diganti dengan asin jambal roti, sama-sama sedapnya. Kalau dari segi harga, asin peda memang terbilang lebih murah ketimbang asin jambal roti.  Asin jambal roti terakhir saya beli 1 ons harganya lima belas ribu. Proses pembuatannya sekitar satu setengah jam. Mulai dari masak nasi menjadi nasi aron, menyiapkan daun pisang yang dibakar terlebih dahulu di atas kompor supaya pas digulung tidak robek sampai membungkus nasi aron.

Membungkus nasi aron agar nasinya padat ada triknya sendiri. Tuangkan dua sendok makan pada daun pisang, gulung, sematkan salah satu ujungnya dengan tusuk gigi. Masukkan kembali nasi pada ujung yang satunya lagi sambil ditekan-tekan (kalau kata orang Sunda mah didedet-dedet) pake sendok sampai padat, semat kembali ujungnya dengan tusuk gigi.

Jika Anda tidak menyukai asin-asinan, cukup membungkus nasinya saja dengan daun pisang. Saya suka membuatnya untuk anak-anak. Resep pepes nasi peda sedap disajikan dengan sambal terasi plus lalapan. Lalapan favorit saya terong hijau, kalau suka, dengan pete atau jengkol goreng lebih mantap. Jadi, buat yang suka pete ama jengkol, cobain deh bikin nasi pepes ini, bakalan nyandu. Buat yang nggak suka bau-bauan bisa pake lalapan kangkung atau kol yang direbus dulu, timun, dan salada. Nasi pepes peda ini hampir sama dengan nasi liwet, cuma nasi pepes ini dibungkus lalu dibakar. Aroma dari bakarnya ini yang menggoda, wangiiiiii....

Bahan:
·         500 gram beras
·         250 ml santan cair
·         500 ml air
·         5 lembar daun salam
·         2 batang serai, memarkan
·         50 gram daun kemangi
·         10 buah cabai rawit
·         100 gram ikan asin peda, goreng setengah matang, suwir-suwir
·         2 batang daun bawang, iris tipis
·         ½ sdt garam
·         Daun pisang secukupnya

Bumbu halus:
·         10 siung bawang merah
·         5 siung bawang putih

Pelengkap:
·         Lalapan
·         Ayam goreng
·         Tahu goreng
·         Tempe goreng

Cara membuat:
  1. Tumis bawang putih dan bawang merah sampai harum. Sisihkan. Campur santan cair, air, garam, daun salam, tumisan bawang tadi, dan serai, masak hingga mendidih.
  2. Masukkan beras, aduk rata, masak hingga menjadi nasi aron. Angkat. Masukkan kemangi, cabai rawit, daun bawang, dan asin peda yang telah disuwir, aduk rata.
  3. Ambil selembar daun pisang, letakkan beberapa sendok nasi, bungkus seperti pepes. Lakukan seterusnya hingga bahan habis. Kukus selama 30 menit atau hingga matang. Bakar sebentar di atas wajan anti lengket sampai harum. Angkat dan sajikan hangat bersama lauk pelengkap.

Minggu, 08 November 2015

Ada empat jenis sambal yang jadi favorit di keluarga saya. Yang pertama sambal dadak, sambal dengan bumbu yang terdiri atas terasi bakar, gula merah, garam, bawang putih, cabe rawit, dan tomat. Kedua, sambal goang. Kata bumer, sambal goang tuh sama dengan sambal malas, soalnya bumbunya dikit banget, irit, cuma terdiri dari cabe rawit, gula merah, garam, kencur, dan bawang putih. Sambal goang terkenal di kalangan masyarakat Sunda. Ketiga, sambal jange. Sambal ini rajin dibikin bumer sebagai teman untuk lalapan atau opor ayam. Bahan sambal jange terdiri atas cabe merah keriting, terasi goreng, asam jawa, gula pasir, bawang putih, cabe rawit, tomat, jahe, lengkuas, daun salam, serai, dan bawang merah. Yang keempat adalah sambal cabe ijo. 

alt Sambal Cabe Ijo Teri Medan
Sambal Cabe Ijo Teri Medan
Resep sambal cabe ijo yang saya dapat dari bumer menggunakan bahan-bahan seperti cabe hijau, bawang merah, bawang putih, gula pasir, tomat hijau, garam, dan kaldu bubuk. Cabe hijau, bawang merah, bawang putih, dan tomat hijau semuanya direbus terlebih dahulu, lalu diulek dengan bumbu lainnya. Jika di rumah ada stok bandeng presto, bandeng ini bisa turut diulek dengan cabe hijau, rasa sambalnya akan bertambah gurih. Bumbu yang diulek tadi kemudian ditumis dengan sedikit minyak. Jika ingin rasa yang lebih pedas bisa ditambahkan cabe rawit hijau, biar warnanya juga selaras dengan cabe hijau. Sambal cabe ijo biasanya disajikan dengan rendang dan lalapan daun singkong rebus. Duh, kalau ditanya soal perpaduan rendang, sambal cabe ijo, dan daun singkong rebus rasanya gimana, nikmeh pisan atuh euy! Enak bangeeet.

Nah, berbekal resep sambal cabe ijo dari bumer, saya modifikasi lagi bahannya dan sudah teruji coba di dapur dengan rasa yang lebih nendang. Ada penambahan daun bawang yang akan membuat sambal ini jadi lebih wangi dan rasa ebi yang turut memperkaya cita rasa. Oh iya, jangan terlalu banyak memasukkan garam karena nantinya sambal akan ditabur teri medan setelah matang. Teri Medan memang memiliki rasa asin, oleh karena itu cuci bersih teri agar rasa asinnya berkurang. Siapkan lalapan seperti singkong rebus atau timun sebagai pelengkapnya. Sambal cabe ijo teri medan ini bisa disantap langsung dengan nasi hangat plus lalapan. Jika Anda suka, sambal cabe ijo ini bisa dimasak dengan udang, jadi udang sambal cabe ijo, sedaaapppp!

Resep sambal cabe ijo bisa diulek, bisa juga dihaluskan dengan blender atau food processor. Tak perlu sampai benar-benar halus, cukup kasar saja. Kali ini, saya nggak males-malesan, mari kita olah raga tangan, ngulek! Biar sehat.

Bahan:
50 gram teri Medan, cuci bersih, goreng, sisihkan
250 gram cabai hijau, potong-potong
50 gram ebi
6 lembar daun jeruk
2 lembar daun salam
2 batang daun bawang
3 butir kemiri, sangrai
3 cm lengkuas, memarkan atau potong bulat
10 siung bawang merah
5 siung bawang putih
2 batang serai, memarkan
2 sdm minyak sayur
50 ml kaldu ayam
½ sdt garam
1 sdt gula pasir

Cara membuat:
  1. Haluskan bawang putih, bawang merah, kemiri, ebi, dan cabai hijau. Anda bisa menguleknya atau menghaluskannya dengan blender/food processor. Jika Anda memilih menguleknya di cobek, tidak perlu menambahkan minyak sayur. Minyak sayur digunakan jika Anda menghaluskannya di blender/food processor untuk memudahkan penggilingan.
  2. Panaskan wajan, tuangkan 3 sdm minyak sayur lalu tumis  sambal cabe ijo dengan api sedang, aduk rata. Tambahkan irisan daun bawang, serai, daun jeruk, daun salam, lengkuas, gula pasir, garam, dan merica, aduk kembali.
  3. Tuangkan air, masak hingga air menyusut dan sambal matang.
  4. Hidangkan sambal cabe ijo dengan taburan teri Medan.


IBX58BCE5AE39DDA

Tim Dapurnulekker

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Blogger Perempuan
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic