Sabtu, 05 Maret 2016

Nama croissant sebetulnya berasal dari nama kue atau roti yang terdiri atas adonan mentega, tepung terigu, ragi, dan telur lalu dibentuk menggulung seperti bulan sabit. Kue atau roti croissant berasal dari negara Perancis dengan adonan berlapis tipis. Di toko bakery banyak yang menjual croissant ini dengan variasi isi yang enak-enak, ada croissant isi coklat, almond, keju, atau yang polos juga ada. Jika Anda hendak membeli croissant di bakery, pilihlah croissant yang bentuknya bagus dan bulat menggembung karena ini menandakan bahwa croissant tersebut adonannya juga terbentuk dengan baik.

alt Croissant Cookies
Croissant Cookies 
Nah, kali ini saya coba-coba membuat croissant cookies ala-ala sekadarnya karena membentuk croissant itu nggak semudah yang dibayangkan, jadinya nggak sama rata ukurannya, ya kira-kira ajalah, hehe. Tapi so far, rasa croissant cookies ini enak banget karena ada rasa kayu manis di dalamnya. Croissant cookies ini mudah dibuat, tak perlu menggunakan mixer untuk mengocok margarin, gula tepung, dan kuning telurnya, cukup menggunakan balloon whisk saja, aduk secara merata sampai adonan benar-benar tercampur dengan baik dan halus. Pastikan sebelum balloon whisk digunakan sudah dalam keadaan benar-benar bersih, tidak ada sisa air atau minyak.

Bahan:
250 gram margarin
150 gram gula tepung
2 kuning telur
300 gram tepung terigu protein sedang
50 gram tepung maizena
40 gram susu bubuk
1 sendok teh baking powder
¼ sendok teh vanili bubuk

Taburan:
50 gram gula palem
1 sendok teh kayumanis bubuk

Cara Membuat:
Dalam sebuah wadah, kocok margarin dan gula tepung terlebih dahulu, setelah semuanya tercampur lalu tambahkan kuning telur. Aduk rata kembali hingga semua bahan tadi tercampur dengan baik.



Masukkan tepung terigu, tepung maizena, susu bubuk, vanili, dan baking powder sambil diayak dan diaduk rata.



Giling tipis adonan dengan menggunakan rolling pin. Beri alas plastik talenan agar adonan kue tidak menempel.



Tabur gula palem dan kayumanis bubuk di atasnya. Kemudian potong-potong segitiga, tak perlu harus sama persis ukurannya, yang pasti semua adonan bisa dicetak tidak ada yang bersisa, lalu gulung seperti croissant.



Letakkan adonan yang telah dibentuk croissant tadi di atas loyang yang dioles tipis margarin. Panggang selama 20 menit dengan suhu 150 derajat celsius sampai matang.



Selamat mencoba!






Rabu, 02 Maret 2016

Arisan, kegiatan yang satu ini rasanya sudah menjadi ciri khas budaya Indonesia. Hampir dimana-mana kegiatan arisan selalu diselenggarakan, mulai adanya arisan keluarga, arisan RT dan RW, arisan teman kongkow, arisan di sekolah, dan arisan-arisan lainnya. Dengan arisan, kita jadi sering bersilaturahmi dengan orang-orang di sekeliling dan yang tak ketinggalan setiap arisan pula berbagai menu resep selalu dihidangkan oleh si tuan rumah. Biasanya, setiap yang menang arisan pada arisan berikutnya harus menjadi tuan rumah dan tentunya untuk memuaskan para anggota arisan, tuan rumah harus pintar-pintar memberi hidangan yang enak-enak.

alt Sayur Ayam Nangka Muda
Sayur Ayam Nangka Muda 
Arisan yang diselenggarakan di lingkungan saya, arisan RW dengan jumlah anggota yang mencapai 60 an orang ini sudah menjadi kegiatan rutin setiap bulan. Begitu saya yang menjadi tuan rumahnya, saya memutar otak kira-kira hidangan apa yang mengenyangkan, enak, bisa dibuat dalam jumlah banyak, dan orang-orang jarang menyajikannya. Di beberapa tetangga yang menjadi tuan rumah arisan kebanyakan selalu menghidangkan nasi plus lauk pauknya. Nasi liwet dengan asin dan sambal sudah sering disuguhkan, akhirnya mencoba bikin sayur yang maknyus dari perpaduan ayam dan nangka muda. Resep sayur ayam nangka muda ini saya dapat dari bumer alias ibu mertua. Sayur yang bersantan ini memang terasa sangat gurih. Kalau masak sayur ayam nangka muda ini untuk arisan, saya selalu membuatnya dalam jumlah banyak, disediakan juga kantong plastik dan plastik bening buat ibu-ibu yang ingin membawanya pulang.

Bumer kalau masak emang nggak pernah pelit di bumbu, suka ‘lekoh’ kalau kata basa Sunda mah. Sayur ayam nangka muda bisa dihidangkan dengan lontong dan sambal jange atau sambal cabe ijo, menu ini juga salah satu favorit my hubby. Kalau untuk acara arisan kuahnya lebih sedap jika diperbanyak karena pasti berebutan pengen mencicipi. Cara membuatnya pun tak sulit, bahan-bahannya mudah diperoleh di pasar tradisional. Nangka muda seringkali dijual per bungkus dengan harga yang terbilang murah. Pilihlah nangka muda yang bijinya sudah agak besar tetapi belum tua sehingga lebih empuk saat dimasak, jika terlalu muda, nangka akan terasa keras dan kurang lembut. Gunakan selalu santan segar agar rasa lebih gurih dan tentunya bebas dari bahan pengawet.

Bahan:
2 sdm minyak goreng
5 lbr daun jeruk
3 lbr daun salam
1 btg serai, memarkan
2 cm jahe, memarkan
2 cm lengkuas, memarkan
300 gram nangka muda, potong-potong, rebus, sisihkan
300 gram daging ayam
250 ml santan kental
300 ml air

Bumbu Halus:
10 buah bawang merah
5 buah bawang putih
50 gram cabai merah keriting
4 cm kunyit, bakar
2 butir kemiri sangrai
1 sdt garam atau secukupnya

Cara Membuat:
  1. Tumis bumbu halus hingga harum. Tambahkan daun jeruk, daun salam, serai, jahe, dan lengkuas. Masukkan potongan ayam, masak sampai terlumuri bumbu. Tuangi air, masak sampai mendidih.
  2. Tambahkan santan. Aduk-aduk jangan sampai santan pecah. Masukkan potongan nangka yang telah direbus, aduk rata. Masak hingga matang.

Selasa, 01 Maret 2016

Gehu pedas, gehu hot jeletot pernah ngehits beberapa tahun kemarin. Kehadirannya kini memang tidak sengetop dulu namun tetap dicari pembeli yang doyan pedas. Camilan dari bahan dasar tahu yang diberi isian pedas ini memang laziz, dimakan hangat-hangat dengan rasa pedas memberikan sensasi luar biasa. Cocok disantap pas musim hujan.

alt img
Gehu Pedas Kecombrang ala Dapur Nulekker
Bahan dasar tahu untuk gehu pedas bisa menggunakan tahu Sumedang yang siap pakai atau mentah, tahu Cibuntu lebih enak karena tekstur tahunya yang cenderung lembut bagian dalamnya. Jika menggunakan tahu mentah, goreng tahu terlebih dahulu. Gunakan suhu api besar ketika menggoreng tahu karena akan membuat kulit tahu mulus nantinya. Sisihkan tahu yang digoreng tersebut sampai dingin.

Untuk bahan isiannya saya tambahkan kecombrang, rasanya lebih sedap dan baunya harum. Kecombrang bisa dididihkan dengan sedikit air, nah airnya ini yang akan nanti dipakai, tetapi bisa juga dengan menghaluskan kecombrang lalu dicampurkan dengan bahan isian lainnya. Skip penggunaan kecombrang jika Anda tidak memakainya. Agar rasa pedas tetap terjaga dari awal gigitan sampai akhir, saya tambahkan jahe yang telah dihaluskan, dari jahe inilah akan diperoleh awetnya rasa pedas dan terasa tetap hangat. Jika Anda tidak suka kol, kol bisa diganti dengan toge.

Sementara pada bagian tepung pelapisnya, ditambahkan sedikit tepung sagu agar tekstur tepung menjadi crunchy saat digigit. Skip penggunaan kunyit jika Anda tak ingin warna tepung berwarna kuning. Buat adonan tepung tidak terlalu kental atau terlalu encer, tambahkan air jika terlalu kental, tambahkan tepung jika terlalu encer. Bagaimana sudah siap membuat gehu pedas sendiri? Berikut resep lengkapnya ya.

Bahan:
20 buah  tahu Cibuntu atau tahu Sumedang siap pakai
1 liter  minyak goreng

Bahan Isi:
5 sdm minyak goreng

150 gram daging cincang
6 buah  bawang putih, iris tipis
½ buah bawang bombay, iris tipis
5 buah bawang merah, iris tipis
250 gram  kol, iris kecil-kecil
2 buah  wortel serut
2 batang  daun bawang, rajang
1 sdt garam
1 sdm gula pasir
2 sdt kaldu bubuk
1 sdt merica bubuk
½ batang kecombrang, haluskan
3 cm jahe, haluskan
100 gram cabai rawit, ulek halus, sisihkan (optional)

Bahan Pelapis:
1 ruas jari  kunyit bakar, haluskan atau 1 sdt kunyit bubuk (optional),
4 bh   bawang putih, haluskan
2 sdt  garam
3 btr  telur
350 gr  tepung terigu
4 sdm tepung sagu
3 gelas  air

Cara Membuat:
  • Goreng tahu Cibuntu dalam minyak panas, goreng sampai matang, sisihkan.
  • Bahan Isi: Panaskan minyak goreng, tumis bawang putih, bawang bombay, dan bawang merah hingga layu, masukkan daging cincang, aduk-aduk sampai berubah warna, tambahkan wortel serut dan kol, aduk rata. Tambahkan cabe rawit yang telah diulek sesuai selera, garam, gula, dan kaldu bubuk. Aduk rata, masak sampai sayurannya matang. Cicipi sebelum diangkat.
  • Bahan Pelapis: haluskan kunyit, bawang putih. Campur bersama tepung terigu, telur dan garam. Aduk rata dan licin, tambahkan air. Aduk rata lagi. Bila masih kurang cair dapat ditambahkan lagi sedikit air. Sisihkan.
  • Ambil satu buah tahu, isi dengan tumisan bahan isi hingga penuh. Lakukan pada semua tahu.
  • Panaskan 1 ltr minyak goreng dengan api sedang. Celupkan tahu ke dalam adonan pelapis, lalu goreng hingga matang. Angkat, tiriskan di atas saringan lalu simpan di atas wadahberalaskan tisu agar minyak bisa terserap banyak.


Senin, 29 Februari 2016


Rasanya bangga menjadi bagian dari warga Bandung yang lahir dan dibesarkan di Kota Parahyangan ini. Bandung kini menjadi tempat yang paling diburu ketika hari libur tiba, banyak dari luar kota yang berlibur, berburu distro, bahkan berkuliner ria nyari makanan dan tempat asik buat memanjakan diri. Tempat wisatanya oke, urusan fashionnya oke, kulinernya pun oke punya, ini yang dimiliki kota dengan sebutan Paris van Java ini. 

Jalan-Jalan di Bandung yang Murah Meriah
Kini, banyak ruang publik yang bisa dijadikan arena bermain, main mah nggak usah ke tempat yang mahal-mahal, cukup bawa anak-anak ke beberapa taman yang ada di Bandung, dijamin mereka bakalan happy. Meskipun sudah 8 tahun lebih saya tinggal di Cimahi, kalau urusan main dan cari makan enak, termasuk belanja baju pasti ke Bandung lagi ke Bandung lagi. 

Bosan ngajak anak-anak main ke mall akhirnya pilihan bermain pasti selalu jatuh pada taman-taman yang ada di Bandung. Taman Balaikota termasuk salah satu tempat yang sering saya kunjungi karena ini juga permintaan anak-anak ingin bermain kesana, pengen liat ikan sama air mancur katanya. Begitu air mancur keluar, horeeee! pada girang semua. Duduk di taman ini juga menjadi tempat yang asik buat liat pesawat lewat yang hendak mendarat di bandara Husein. Suaranya yang bergemuruh dan badan pesawat yang terlihat besar menjadi daya tarik tersendiri buat anak-anak. Apalagi sekarang taman Balaikota telah direnovasi, ada beberapa alat bermain seperti ayunan, perosotan di salah satu spot taman, disitu juga anak-anak bisa bermain air di sungai Cikapayang, hayu guyang! 

alt img
Air mancur di Balaikota keluarnya pada saat jam tertentu saja (Dokumentasi pribadi)
Taman berikutnya adalah taman depan masjid Salman yang ada di jalan Ganesha tepat di depan kampus ITB. Lapangan ini sering dijadikan sarana bermain anak-anak atau tempat diskusi mahasiswa, tempatnya adem, dan saya suka membawa anak-anak bermain kesini untuk berlari-lari, kejar-kejaran. Apalagi kalau kesini hari Minggu pas ada acara car free day (CFD) Dago, pagi-pagi diajak jalan kaki di bawah sinar matahari pagi yang masih segar. Banyak pedagang loh disini, baso tahu ada, batagor, mie ayam, bakso, potato spiral, cilok, cireng bumbu, risoles, aneka jus, keripik, tahu sumedang, sosis bakar, permen gulali, bandros, es serut, dan masih banyak lagi, semuanya tinggal pilih, seruuu!

alt img
Asiknya bermain kejar-kejaran (Dokumentasi pribadi)

Taman Lansia, adalah taman yang berada di sebelah kanan Gedung Sate yang menjadi favorit saya dan keluarga berjalan-jalan. Lansia sendiri singkatan dari lanjut usia. Walaupun namanya Taman Lansia tapi bukan berarti taman ini hanya untuk para lansia saja, taman ini bebas diperuntukkan bagi siapa saja. Selain asik untuk duduk-duduk, berolahraga, berjalan kaki, menghirup segarnya udara dari pepohonan, di sekitar taman ini juga banyak penyewa kuda dan delman, dan jajanan yang enak-enak serta ada satu kulineran yang tak boleh dilewatkan, yoghurt Cisangkuy, rasanya segar. Yoghurt di sini berasal dari buah-buahan segar, rasa yoghurtnya tidak terlalu asam, tetapi lebih cenderung manis. Abis jalan-jalan di taman Lansia terus minum yoghurt Cisangkuy emang yahud.

alt img
Taman Lansia (Dokumentasi pribadi)
alt img
Yoghurt Cisangkuy terletak di jalan Cisangkuy No. 66 Bandung
sumber: wisatabandungoffroad.com

Tempat bermain asik lainnya yang paling disenangi anak-anak adalah Taman Alun-Alun. Taman ini terletak tepat di depan Masjid Raya Bandung. Banyak warga yang datang kesini untuk sekedar duduk-duduk sambil botram, banyak juga anak-anak yang berlari-larian bermain bola. 

alt img
Alun-alun Bandung
alt img
Bahagia itu sederhana
Anak-anak saya termasuk sering bermain kesini. Enaknya sih pagi atau sore hari pas cuaca lagi cerah datang ke Taman Alun-Alun. Jangan coba-coba datang kesini pas cuaca lagi panas karena rumputnya juga jadi panas. Jadi inget waktu pertama kali datang ke taman Alun-Alun karena penasaran banget sama si rumput hijau ini. Datang jam 11 siang ke TKP, penuh dengan lautan manusia yang sama-sama penasaran dengan taman baru ini, sampai-sampai parkiran dimana-mana penuh, akhirnya baru bisa parkir di jalan Otista, jauh banget kalau pengen ke taman Alun-Alun, tapi demi memenuhi kepenasaranan tadi, saya rela berjalan jauh dari jalan Otista sambil gendong si bungsu. 

Matahari jam 12 siang memang sedang berada tepat di tengah, panasnya minta ampun, sambil berdesak-desakkan akhirnya nyampe juga ke Taman Alun-Alun, alas kaki harus dibuka kata salah seorang warga yang sama-sama berdesakkan. Alamak! Kaki berasa terbakar begitu nginjek rumput, tercium juga bau kaki yang bikin kepala tambah pening. Ah, sudahlah pulang lagi. Keesokan harinya, datang ke Taman Alun-Alunnya dipagi hari atau sore hari. Hari Sabtu atau Minggu biasanya tempat ini lebih padat dibanding hari biasanya. 

Beruntung kedua anak saya nggak pernah ngeluh kalau diajak jalan-jalan berjalan kaki, mereka malah senang kalau diajak ke jalan Asia Afrika dan Jalan Braga. Di sekitar jalan Asia Afrika banyak orang yang datang untuk duduk di kursi yang telah disediakan bahkan sampai foto-foto. Si bungsu sih kalau diajak ke daerah ini fokusnya suka nyari-nyari mobil polisi terus minta difotoin sm mobilnya. Saya sendiri paling suka menikmati malam duduk di depan Hotel Savoy Homan, rasanya adem banget liat cahaya lampu yang keluar dari hotel itu, duh bagus banget memang kalau tampak malam hari. Mungkin karena cat hotelnya sendiri berwarna abu, jadi pas malam keluar cahaya lampu berwarna kuning jadi bagus. 

alt img
Jalan Asia Afrika di waktu malam
Kuliner di Bandung yang Recommended
Nggak lengkap rasanya jika jalan-jalan tanpa kulineran. Istilahnya sambil menyelam minum air. Salah satu kulineran yang tak boleh terlewatkan adalah yang terletak di Jalan Braga, konon katanya, di sepanjang jalan ini banyak kenikmatan makanan yang sudah populer sejak jaman Belanda sampai sekarang, dan itu memang benar, sebagai tukang jajan, saya termasuk orang yang ngefans dengan jajanan yang ada di Jalan Braga. Pada jaman keemasan kolonial Belanda, Jalan Braga memiliki nilai historis. Dulu, sebelum dinamakan Jalan Braga, jalan ini bernama Jalan Pedati karena banyaknya pedati yang melewati sepanjang jalan ini yang membawa kopi, namun beberapa tahun kemudian diubah menjadi jalan Braga atau Bragaweg oleh seseorang bernama Pieter Sitjhoff.

Bangunan yang terletak di sepanjang Jalan Braga terlihat berarsitektur art deco, Indo-Europeanen, atau neo-klasik yang menandakan bahwa Jalan Braga dahulunya pernah menjadi kawasan elite. Berjalan-jalan di sepanjang Jalan Braga memang asik apalagi sambil jajan, banyak kita jumpai juga beberapa puluhan lukisan yang dijual dipinggir jalan. Dari ujung Jalan Braga ada toko kue Canary, kadang kalau melintas ke daerah ini suka tercium aroma panggangan kue yang bikin perut jadi laper berat. Toko Canary menyediakan aneka roti, es krim, cake, dan beberapa menu makanan berat juga, ada nasi rames, bistik sapi, bistik ayam, nasi gepuk goreng, semuanya enak-enak. 

alt img
Toko Canary Jalan Braga (sumber: info.walanja.co.id)

Toko roti lainnya yang bernilai sejarah adalah Toko Roti Sumber Hidangan., terletak di Jalan Braga No. 20-22. Toko ini berdiri sejak tahun 1929, wow lama juga, ya. Het Snoephuis adalah nama toko roti ini dahulunya. Di toko ini kita bisa mencicipi aneka roti dengan resep kuno seperti roti kismis, roti isi krim keju, roti isi sosis. Toko Roti Sumber Hidangan terkenal dengan kuenya yang bernama bokkepotjes, tompoes, kue amandel, macam-macam kue semprit, dan ada cake moka. Nah, yang jadi favorit di toko ini buat saya adalah kue sempritnya, nggak giung, manisnya pas, nggak berlebih. Selain roti, ada juga es krim homemade dari Sumber Hidangan dengan berbagai rasa, ada kroket, risoles, dan bitterballen, itu tuh yang bentuknya bulat-bulat kaya bola pingpong.

alt img
Toko Roti Sumber Hidangan (sumber: www.serbabandung.com)
Toko kue lainnya yang tak kalah enaknya adalah Toko kue French. Toko kue yang merangkap toko parfum ini menjual aneka kue kering, kue tart, dan roti. Yang menjadi andalan di toko kue French adalah roti isi mayonaise dan jagung manis. Di sebelah toko kue French ada tempat makan yang asik juga, namanya London Cafe, di cafe ini kita bisa duduk-duduk santai sambil ngopi, duduk di teras lebih asik, ngopi sambil liat lalu lintas kendaraan yang lewat dan menikmati lezatnya cake yang moist. Hmmm...nikmatnyaaaa....

Salah satu toko kue yang sering saya buru di Jalan Braga adalah toko kue Suga Rush, beberapa tahun lalu waktu red velvet dan rainbow cake sedang ngehits, pilihan saya jatuh pada toko kue ini, enak banget yang pasti. Saking sukanya dengan dua cake tadi, saya sering menyuruh tukang ojek untuk membelinya. Rainbow cake dan red velvet temen yang asik banget saat menemani masa-masa deadline yang super mepet, hehe... *makannya cuma beberapa slice, kok.

alt img
Toko Kue Suga Rush (sumber: indonesiasupertraveller.blogspot.com)
Yang tak terlupakan di Jalan Braga ini adalah makan di restoran Braga Permai, yang bercirikan meja makan berpayung di teras, suasananya seperti cafe-cafe di Eropa sana, ada pot-pot dan tanaman palem yang ditata rapi yang membuat tampak indah, nyaman, dan asri. Restoran ini berdiri sejak tahun 1921. Menu yang disajikan di restoran Braga Permai adalah menu Eropa, chinese food, dan tradisional Indonesia. Yang terkenal dan paling laris manis pada restoran ini adalah pancakenya yang super enak. Selain itu, ada juga beberapa kreasi dari coklat yang tentunya lezat-lezat.

Itu tadi beberapa kuliner recomended di sepanjang jalan Braga. Kuliner yang ada di Bandung lainnya yang selalu menjadi tujuan saya adalah Warung Lela alias Wale. Ibu Lelasari adalah nama pemilik Wale ini. Meskipun jaraknya memang terbilang jauh dan agak terjal, tempat ini tetap asik buat menikmati semangkok yamin bakso favorit saya plus segelas jus segar. Kalau untuk anak-anak dipilih menu nasi, ada sop buntutnya yang enak, nasi tim ayam, ada juga sih nasi yang disajikan dengan semur lidah sapi (yang ini belum nyoba, hehe). Sekilas rasa dari yamin ini mengingatkan saya sama mie bakso khas Tasik, sama-sama enak.

alt img
Yamin Bakso dari Wale (Dokumentasi Pribadi)
Kuliner yang ada di Lembang ini sangat memikat hati, Kampung Daun, bagaimana tidak, selain suasananya yang indah banget tapi disini juga makanannya super duper lezat, ada sop buntut yang selalu dihabiskan sampai kuahnya nggak bersisa, ada rawon si hitam manis khas Jawa Timur, Nasi Timbel, nasi liwet, batagor, surabi, ada juga bajigur bandrek khas Parahyangan, menu western seperti pizza, steak, dan pasta juga ada. Kampung Daun terletak di Jalan Sersan Bajuri Km 4.7 No 88-RRI Bandung-Jawa Barat. Kalau udah datang kesini dijamin deh rasa penat bakalan ilang. View di sini asik juga buat foto-foto.

alt img
Kampung Daun (Dokumentasi Pribadi)
Ingat Bandung ingat Cuanki Serayu, gegara liat beberapa teman pada pasang foto cuanki Serayu di profil BBM, saya jadi ikut-ikutan mupeng bin ngences liat satu porsi cuanki dengan tambahan saus yang ‘lekoh’. Jadi kabita pisan, pokoknya harus dijadwalkan buat ngedatangin Cuanki Serayu. Titik. 

Akhirnya, hari Minggu disempetin buat jalan-jalan ke Bandung, dari pagi maen ke CFD Dago, lanjut bawa jalan-jalan anak ke beberapa taman, dan tibalah jam 10 siang ke jalan Serayu. Eits, jam segitu kedainya belum buka, tapi yang nungguin udah banyak banget. Hmm, banyak juga yang ngincerin cuanki Serayu dari awal, padahal kedainya buka jam 11 siang. Kursi bagian depan kedai sudah dipenuhi beberapa orang, beberapa mobil dan motor banyak terparkir sepanjang jalan Serayu. Daripada nunggu di kedai 1 jam lagi takut anak-anak rewel kita mutusin untuk keliling-keliling dulu pakai motor ke taman terdekat dari jalan Serayu.

Jam sudah menunjukkan pukul 10.40 WIB. Balik lagi ke kedai cuanki Serayu ternyata sudah buka, dan waw! Kedai bagian dalam dan luar dipenuhi orang-orang, padat. Yang pesan cuanki dan batagor antre banget. Akhirnya setengah jam kemudian pesanan pun datang, dua mangkok cuanki plus teh botol dingin untuk minumnya. Sudah puas makan cuanki di tempat? Belum. Makan satu porsi cuanki berasa kurang, saya pesan lagi dua bungkus untuk dibawa pulang, hehe...

alt img
Cuanki Serayu
Cari uang jalan kaki, itulah cuanki. Kalau ngomongin cuanki, yang jadi juaranya pasti cuanki Serayu. Cuanki yang sudah ada sejak tahun 1990 yang terletak di jalan Serayu No. 2 ini bisa dibilang cuanki paling dicari di kota Bandung. Sudah seperempat abad cuanki ini berada, dari segi rasa memang patut diacungi jempol, tetap laziz. Konon, kuah kaldu cuanki ini dibuat dari tulang ikan. Cuanki Serayu yang pertama kali diperkenalkan oleh Pak Kasno dan Pak Rajim sudah memiliki banyak pelanggan dari dalam dan luar kota.

Satu porsi cuanki yang terdiri atas baso kecil, tahu putih, siomay, dan tahu goreng ini kini dipatok seharga Rp. 15.000,- Selain cuanki, kedai ini pun menyediakan batagor khas Bandung yang tak kalah enaknya. Anda bisa memesan cuanki dalam satu porsi atau setengah porsi. Selain bisa menikmati cuanki dan batagor ini di tempat, Anda pun bisa membelinya dengan dibungkus untuk dibawa pulang.

Kedai Cuanki Serayu mulai buka pukul 11 siang hingga pukul 8 malam. Meskipun mulai buka pukul 11, biasanya sebelum pukul 11 sudah banyak pembeli yang mulai berdatangan lebih awal. Ini menandakan bahwa Cuanki Serayu sebagai salah satu kuliner Bandung yang selalu dinanti.


Rabu, 24 Februari 2016

Bubur Sop merupakan salah satu kuliner dari daerah Cirebon, hanya saja khas daerah ini menggunakan tambahan kunyit sehingga kuah sopnya berwarna kuning. Bubur Sop versi saya tanpa kunyit alias bening, tetapi jika Anda suka bisa ditambahkan kunyit. Bisa dibilang bubur sop ini salah satu menu favorit yang selalu saya buat jika di antara anggota keluarga ada yang sakit. Bubur yang berkuah akan memudahkan kita untuk bisa menelannya dengan mudah, henteu seuseut (nggak susah ngunyah) kata orang Sunda mah. Ada tambahan sayuran dan daging ayam, jadi menu yang seimbang, ada protein dan karbohidratnya.

alt img
Resep Bubur Sop ala Dapur Nulekker
Anda bisa menggunakan ayam kampung atau ayam negeri, tapi ayam kampung jauh lebih sedap dan gurih. Pada bahan bubur, skip penggunaan salam dan serai jika tak suka, rasanya akan tetap lezat. Untuk ayamnya yang telah direbus bersama kuah sop, Anda bisa mengangkat ayam rebusan itu lalu digoreng sampai berkulit, setelah itu baru daging ayam disuwir-suwir. Jika tidak digoreng pun tidak akan mengurangi rasa enaknya. Buat saya potongan tulang belulang yang bercerai berai itu memang nikmat, apalagi bisa sampai dilamotan ‘dijilatin’ tulangnya, dan kriuk dari tulang berwarna putihnya itu sungguh luar biasa, dihabiskan sampai titik darah penghabisan #halah

Bubur sop khas Cirebon dalam penyajiannya selalu menggunakan kuah berwarna kuning berikut pelengkapnya seperti kol yang diiris tipis-tipis, toge yang direbus sebentar, soun yang direndam air yang ditiriskan, taburan bawang goreng dan daun bawang, serta tambahan kecap manis, dan tak ketinggalan sambal cabe rawit merah. Membuat sambal ini sangatlah mudah. Cukup merebus beberapa buah cabe rawit merah, lalu haluskan, tambahkan sedikit garam dan air, aduk sampai rata. Selain bahan pelengkap yang saya sebutkan berikut, Anda bisa menambahkan jenis sayuran lainnya sesuai selera, makin banyak sayur makin sehat, kan? J

Bahan Bubur:
2500 ml air
250 gram beras
1 sdm garam
2 lembar daun salam (optional)
1 batang serai bagian putihnya, geprek (optional)

Bahan Sop:
 500 gram daging ayam kampung/ayam negeri, potong-potong
2000 ml air
½ sdt pala bubuk
½ sdt merica bubuk
1 ½ sdm garam
½ sdt kaldu ayam bubuk
2 sdm minyak goreng untuk menumis
2 tangkai seledri, dibuat simpul atau dipotong-potong panjang
Bumbu Halus:
8 butir bawang merah
4 butir bawang putih
2 cm kunyit, dibakar (optional)

Pelengkap:
100 gr kol, iris
sesuai selera, bisa kecil-kecil atau dipotong besar
100 gr wortel, iris bulat, seduh
bawang merah goreng untuk taburan
200 gram kerupuk kanji goreng
2 batang daun bawang, iris halus
100 gr makaroni, rebus
1 buah tomat,
potong-potong
1 buah kentang, rebus sampai matang
2 btg daun bawang, iris halus
2 sdm bawang goreng untuk taburan
1 butir telur rebus, potong-potong
sambal cabai rawit

Cara membuat:
  1. Membuat bubur: Rebus beras, garam, dan air di atas api kecil, tambahkan daun salam dan serai, aduk-aduk sampai kental dan matang. Angkat, lalu sisihkan.
  2. Membuat Sop: Tumis bumbu halus sampai harum, masukkan ayam, aduk sampai daging ayam berubah warna. Tuangkan air, aduk rata. Tambahkan kaldu ayam bubuk, garam, merica bubuk, pala bubuk, dan seledri. Masak sampai air mendidih dan daging ayam matang.Cicipi terlebih dahulu rasanya sebelum diangkat. Angkat ayam lalu suwir-suwir, sisihkan.
  3. Sajikan bubur bersama kuah sop dan pelengkapnya.

Senin, 22 Februari 2016

Orang Indonesia sangat menyukai sambal, banyak sambal dengan rasa dan cita rasa masing-masing dari tiap daerah seluruh pelosok Nusantara. Makin kesini makin berkembang jenis sambal ini, banyak yang memodifikasi dengan rasa yang tetap lezat. Beberapa sambal yang populer di masyarakat kita di antaranya ada sambal bajak, sambal bawang, sambal dabu-dabu, sambal matah, sambal oncom, dan sambal terasi.

alt img
Sambal Dadak (Sambal Terasi Mentah) ala Dapurnulekker
Sambal bajak dibuat dari bahan-bahan seperti terasi, gula merah, cabai rawit merah, cabai merah, tomat, lengkuas, dan salam. Semua bahan tadi dicampur lalu ditumis dan direbus hingga airnya menyusut dan habis. Rasa khas dari sambal bajak adalah manis pedas karena campuran dari cabe dan gula merah. Sambal ini bisa dimodifikasi dengan adanya tambahan daging giling, petai, tauco, dan bisa juga daun kemangi.

Sambal bawang dibuat dari campuran bawang putih dan cabai rawit yang diulek lalu disiram dengan minyak panas. Sambal bawang disebut juga dengan sebutan sambal korek. Sambal dabu-dabu dibuat dari campuran cabai merah keriting, cabai rawit, bawang merah, tomat merah, jika suka ditambahkan juga tomat hijau, dan yang bikin tambah segar adanya tambahan perasan jeruk nipis atau lemon. Sambal dabu-dabu tidak diulek, melainkan diiris kecil-kecil semua bahan tadi, segar dan pedas rasanya. Biasanya sambal ini disajikan bersama ikan bakar.

Sambal matah sekilas hampir sama dengan sambul dabu-dabu, tetapi ada sedikit perbedaan dari bahannya yaitu bawang merah, cabai rawit merah, serai, dan terasi. Setelah semua bahan diiris dan tercampur dengan rata, sambal lalu disiram jelantah panas.

Sambal oncom, selain sebagai cocolan bisa juga dijadikan sebagai lauk. Sambal ini dibuat dari oncom kacang tanah atau oncom hitam yang dibakar atau digoreng terlebih dahulu lalu ditambahkan cabai, kencur, dan bawang merah.

Sambal terasi, sambal yang tak asing lagi bagi kita ini dibuat dari bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan terasi. Lebih segar lagi jika ditambahkan tomat merah. Sambal ini bisa disajikan mentah, kalau kata orang Sunda mah yang mentah ini disebut sambal dadak, bisa juga digoreng terlebih dahulu baru diulek. Jika mentah, kurangi penggunaan bawang merah. Bahan sambal terasi ini bisa dimodifikasi menjadi sambal teri, sambal petai, dan sambal mangga. Berikut ini saya berbagi resep sambal dadak, sering dijadikan cocolan dengan ditemani nasi liwet atau nasi bakar plus lauk pauk dan lalapan.

Bahan:
1 bungkus kecil terasi, bakar
2 siung bawang putih
8 buah cabai rawit merah (sesuai selera)
1 buah tomat ukuran kecil atau ½ buah tomat ukuran besar
½ sdt garam atau secukupnya
1 sdt gula merah, diiris halus

Cara membuat:
  • Ulek semua bahan tadi sampai halus, cicipi rasanya sudah pas atau belum.
  • Sajikan.

Minggu, 21 Februari 2016

alt img
Acara @UR.FLAVOR MARKET di TSM Bandung

Ini kali pertama saya mengikuti acara kumpul-kumpul bareng Blogger Bandung, maklum saya ini masih terbilang baru di dunia blog, masih unyu-unyu, hehe. Blog yang saya buat baru aktif sekitar akhir Oktober tahun lalu. Tertarik banget ketika ada undangan buat ikutan acara ini karena memang berhubungan dengan konten blog saya, makanan dan kuliner. Cuma sayangnya, saya nggak bisa berbaur dengan leluasa dengan blogger lain, nggak bisa ngobrol ngaler-ngidul, atau ber-hahahihi karena berhubung si bungsu yang saya bawa sedang dalam not in the good mood, ngantuk dan ngajak pulang terus. Duduk paling belakang kadang ada beberapa suara yang terdengar samar-samar kadang juga jelas. Yang terdengar jelas tuh suara dua MC asik, Kang Raja Lubis dan Teh Damai, suaranya cetar.

alt img
Suasana di acara @UR.FLAVOR MARKET

Ketiga narasumber yang dihadirkan dalam acara ini menurut saya keren-keren dan bahasan antara satu narasumber dengan narasumber lainnya saling berhubungan erat. Kang Putra Agung, membahas mengenai pentingnya peranan food blogger dalam dunia kuliner, setiap makanan yang direview dan dibaca plus diketahui banyak orang akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pengusaha kuliner dan customer. Orang-orang jadi tahu dimana dan bagaimana rasa makanan tersebut berdasarkan sumber dari food blogger. Kang Agung juga bercerita bagaimana dia bisa terjun ke dunia food blogger, berasal dari hobi, hobi yang akhirnya menguntungkan sebagai sumber penghasilan. Berawal dari suka kuliner dan selalu mendokumentasikan, lalu posting di sosmed, ngasih penilaian rasa, menilai penampilan makanan tersebut, sampai menyebutkan harga. 

alt img
Narasumber Acara Blogger di @UR.FLAVOR MARKET

Yang ditampilkan oleh food blogger ketika mereview sebuah makanan kuliner biasanya harus ada dokumentasi foto, nama makanan, range harga, varian rasa, dan dimana tempat makanan itu bisa didapatkan oleh pembeli. Foto yang berkualitas baik katanya adalah ketika pagi, siang, dan sore hari karena cahaya terang memberikan efek yang bagus nantinya, kalau foto di malam hari yang ada fotonya malah nggak bagus karena cahaya cenderung gelap. Sebuah pekerjaan yang menyenangkan kayanya jadi food blogger, bisa icip-icip banyak makanan dan menambah wawasan tentang dunia kuliner. Ini juga yang sedang saya coba geluti di blog www.dapurnulekker.com, masih harus banyak belajar dari Kang Putra Agung bagaimana menjadi food blogger yang handal dan Teh Ika Rahma untuk urusan fotografi.

Menurut Teh Ika Rahma, sebuah foto makanan yang menarik perhatian orang adalah foto yang bener-bener bikin ngiler yang liatnya, jatuh cinta pada pandangan pertama kali ya, begitu liat fotonya jadi kepoin tuh makanan bisa beli dimana dan yang pasti bikin orang penasaran dari segi rasa. Teh Ika juga menuturkan bahwa dia sering menggunakan 3 langkah jitu dalam memotret makanan, yaitu teknik eye level, bird eye, dan 30-40 derajat kemiringan sudut ketika membidik subjek yang akan difoto.

Saya sempat mengajukan pertanyaan kepada Teh Ika, sebaiknya ketika memotret makanan kita fokus pada apanya, makanan atau propertinya? Tergantung, kita mau foto apa dulu tujuannya, kalau niatnya untuk promosi makanan, ya fokus pada makanannya, kalau mau promosi properti ya fokus pada propertinya, tapi properti tetap dibutuhkan guna menunjang hasil foto yang bagus ketika yang difoto adalah makanan. Dua-duanya sama penting, agar hasilnya cantik.

Narasumber yang ketiga adalah dr. David dari DF Clinic memaparkan bahwa kita sebaiknya mengonsumsi makanan yang balance alias seimbang. Jajan apa saja boleh asal diperhatikan asupannya, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, semuanya harus balance. Jangan sampai mengonsumsi karbohidrat dalam seharian, sementara asupan buah-buahan dan sayuran kurang bahkan tidak ada. Duh, penjelasan ini berasa disentil nih kuping. Bagaimana tidak, selama ini saya nih tipe orang yang makannya bras-bres, apa aja dihajar, makanya badan tambah melar, apalagi pas masa hamil, karena nggak ada pantrangan makanan, ini itu disantap, sempet berat badan naik 25 kg dan nuruninnya itu loh, super susah!

Informasi penting lainnya dari dr. David adalah kita harus pandai menggunakan minyak goreng. Jika selama ini kita selalu menggunakan minyak kelapa sawit, cukup sekali pakai saja, jangan sampai dipakai berkali-kali karena akan menjadi minyak trans, yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh kita. Ini mengingatkan saya pada kejadian 2 tahun lalu, 3 bulan setelah saya melahirkan anak kedua, saya terserang batu empedu, sakitnya luar biasa ketika kolik abnomen kambuh #boleh ya berbagi pengalaman J. Ada batu-batu kecil yang berkumpul dan menghambat saluran batu empedu yang membuat empedu membengkak. Usut punya usut setelah berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kenapa saya bisa terserang batu empedu, jawabannya adalah karena selama ini saya banyak mengonsumsi makanan yang digoreng. Sebetulnya nggak ada salahnya juga kita makan yang serba digoreng, hanya saja, kebiasaan kita yang suka jajan diluarlah yang patut diwaspadai. Waktu itu dokternya nanya, apakah saya suka jajan diluar, seperti beli gorengan? Jajan di luaran sana kalau kitanya nggak pintar pilih-pilih bisa berefek tidak baik. Bahayanya gorengan yang dijual di luaran adalah karena rata-rata si penjual menggunakan minyak goreng berkali-kali pemakaiannya, hal ini dilakukan guna menghemat pengeluaran. Pernah kan kita suka liat ada penjual gorengan sampai warna minyaknya hitam? Hiiyyy, entah sudah berapa kali tuh minyak dipake...

Sekali dua kali tiga kali sampai mungkin sudah berpuluhan kali sering jajan di luar dengan menu yang serba digoreng, karena pengetahuan yang minim bahkan dibilang tak tahu apa-apa tentang bahaya minyak yang dipakai berkali-kali inilah yang akhirnya memberikan efek nggak baik buat tubuh saya. Tanpa disadari ada kandungan minyak trans yang masuk ke dalam tubuh. Kata dokter tempat konsultasi saya sih, efek minyak trans ini bisa membahayakan kesehatan empedu, jantung, hati, ginjal, dan organ tubuh dalam lainnya, bergantung kekebalan tubuh dari orangnya.

Sejak sakit empedu itulah saya benar-benar protektif terhadap jajanan gorengan, kalaupun pengen batagor atau pempek di si mang misalnya, saya suka beli mentahnya terus digoreng sendiri di rumah, hihi ribet sih kesannya ya, atau bikin sendiri. Gorengan seperti bala-bala, cireng, pisgor, combro, dan teman-teman gorengan lainnya saya usahakan selalu membuatnya sendiri di rumah. Minyak yang digunakan pun jadi maksimal dua kali pemakaian, tapi kalau kata dr. David sih harus sekali pakai aja biar aman.

Coba cek deh cara masak orangtua kita di rumah, Mamah dan ibu mertua saya sendiri sering menggunakan minyak sampai berulang-ulang, meskipun sudah jadi jelantah, istilahnya mah selama si minyak belum item bener alias masih keliatan bening terus aja digunakan untuk masak. Nggak tau, kan bagaimana efek ke depannya ternyata sangat membahayakan. Ah, masak dengan cara dikukus atau dipepes dan direbus memang cara paling aman buat jaga kesehatan tubuh, bikin muka juga tetap kinclong seperti kata dr. David.

Pada sesi tanya jawab saya juga sempat bertanya kepada dr. David, suhu yang digunakan ketika memasak dengan memakai minyak kelapa sawit bagusnya dengan suhu kecil, sedang, atau besar agar si minyak tetap aman dikonsumsi? Jawabannya adalah bisa dengan semua suhu asalkan cukup sekali pakai saja terus itu buang,jangan dipakai lagi karena nanti akan berubah menjadi minyak trans, bahaya.

Dengan berbekal pertanyaan tadi, dr. David memilih pertanyaan saya sebagai pertanyaan favoritnya dan alhamdulillah dapat doorprize buku dan alquran kecil.

alt img


Acara yang berlangsung dari jam 15.30 WIB sampai 16.30 WIB ini terbilang singkat, cuma sejam, masih bikin penasaran, masih pengen nanya ini itu sama ketiga narasumber, tapi apa mau dikata di Ur Flavor Market memang harus berbagi dengan acara-acara dari komunitas lainnya yang nggak kalah menarik. Selesai acara, saya langsung hunting stand sesuai voucher yang dikasih panitia, setelah bolak balik kaya setrikaan kesana kemari tuh stand nggak ditemukan juga, sempet nyerah mau pulang tapi akhirnya ketemu juga setelah nanya satpam stand yang dimaksud berada dimana. Deuh, pantesan nggak ada tadi dicari-cari di stand nomor 4 yang harusnya ada di bagian stand depan ternyata stand ini dipindahkan dan nyelip di antara stand-stand lainnya yang berada di tengah dan hampir nggak keliatan. Alhamdulillah, dapat menu minuman yang sehat-sehat, susu yang terbuat dari kacang almond dan red dragon fruit smoothie.

alt img
Dapet red dragon fruit smoothie dari stand Green Ivoire

alt img
Susu yang terbuat dari kacang almond dari stand Maja Milk

Sempet berbincang-bincang dengan owner Maja, yaitu Mbak Shelvi, beliau bertutur bahwa susu yang terbuat dari kacang almond ini tanpa bahan pengawet, kacang almond dipanggang terlebih dahulu sebelum diolah menjadi susu, tersedia dalam rasa tawar dan rasa asin. Saya diberi kesempatan untuk mencicipi kacang almond yang tawar dan yang ditambahkan garam, enak dan gurih dua-duanya. Susu almond ini disimpan di dalam kulkas dan hanya bisa bertahan selama dua jam di luar ruangan, jadi kalau pengen aman susu ini harus langsung dihabiskan sebelum dua jam karena menurut Mbak Shelvi susu ini jika dikonsumsi lebih dari dua jam di luar ruangan khasiatnya jadi hilang karena tanpa bahan pengawet tadi. Berhubung perjalanan dari Trans Studio Mall ke Cimahi di hari Sabtu itu pasti lama nyampenya, susunya langsung saya habiskan deh saat itu, sayang kan kalau sampai dibuang. Setelah minta kartu nama Mbak Shelvi, insya Allah produknya ini akan direview di blog saya nanti, bertandang langsung ke rumahnya yang terletak di Komplek Mekar Wangi untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan susu almond ini dibuat.

alt img
Owner Maja, yaitu Mbak Shelvi

alt img
Salah satu produk dari Maja Milk, kacang almond yang tawar

Makasih ya buat tim Blogger Bandung sudah memberikan saya kesempatan untuk bisa ikut berpartisipasi di acara ini, semoga di lain waktu ada acara menarik lagi biar nambah teman dan bersilahturahmi lagi dengan yang lainnya, dan pastinya ada hadiah-hadiah yang menarik juga. #Eh

alt img
Selfi bareng Blogger Bandung

IBX58BCE5AE39DDA

Tim Dapurnulekker

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Blogger Perempuan
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic