Selasa, 22 Agustus 2017

Sebagai bagian dari ring of fire atau cincin api pasifik, Indonesia punya banyak pegunungan yang menawan. Bahkan, Indonesia juga punya gunung yang jadi satu dari tujuh puncak dunia atau the seven summit, yaitu Cartenz Pyramid di Papua. Diantara sekian banyak pegunungan yang ada di nusantara, beberapa di antaranya tergolong lebih mudah didaki sehingga layak untuk dijadikan ajang latihan bagi para pendaki pemula. Gunung yang ramah untuk pemula tersebut banyak tersebar di setiap pulau yang ada di Indonesia dan sebagian terdapat di pulau Jawa. 

Sumber: https://cdn.pixabay.com/photo/2013/04/05/01/14/binoculars-100590_960_720.jpg

Nah untuk kamu para pendaki pemula, berikut daftar gunung di pulau jawa yang cocok untuk kamu daki tersebut.

1. Gunung Papandayan
Gunung yang ada di Garut Jawa Barat ini punya trek yang tergolong ramah. Pendaki tidak perlu menyiapkan skill khusus seperti yang diperlukan untuk mendaki puncak Cartenz. Sangking ramahnya, banyak pemula yang berani untuk mendakinya. Selain itu, jarak tempuh yang diperlukan untuk mendaki gunung Papandayang tidak terlalu jauh karena tingginya hanya 2665 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Menariknya, sekarang sudah banyak pedagang makanan dan minuman yang berjualan di sana. Jadi kamu tidak perlu takut kehausan atau kelaparan saat mendaki gunung berapi yang masih aktif tersebut. Di sini juga terdapat berbagai spot dengan pemandangan yang sangat epic, seperti hutan mati dan padang edelweis yang sangat luas. Pemandangan yang bisa kamu lihat di gunung ini pun sangat indah. Hal ini tidak terlepas dari kondisi geografis Garut yang berbukit. Daerah ini pun banyak dijuluki sebagai Swiss van Java karena pemandangan pengununggnya yang sangat cantik.

2. Gunung Prau
Gunung setinggi 2500 mdpl ini berada di dataran tinggi Dieng. Untuk sampai ke puncak gunung ini, hanya dibutuhkan waktu sekitar 2 sampai 4 jam saja. Gunung ini sering masuk dalam paket wisata bagi traveller yang sedang menghabiskan waktu liburan di Dieng. Ini karena, puncak gunung Prau adalah salah satu spot untuk melihat keindahan matahari terbit terbaik di Indonesia. Cahaya matahari yang terpancar di gunung Prau berwarna kuning kecoklatan. Di puncak gunung Prau, kamu juga bisa melihat puncak gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan gunung Merapi saat langit sedang cerah. Puncak gunung Prau juga sering disebut sebagai bukit Telletubbies karena konturnya yang berupa padang savana berbukit. Karena pemandangannya yang sangat epic dan jalur pendakiannya yangt idak terlalu sulit, gunung Prau selalu diserbu oleh ribuan pendaki baik itu yang sudah berpengalaman dan pemula saat musim panas tiba.

3. Gunung Ijen
Rintangan dan jarak tempuh yang harus dilalui oleh setiap pendaki yang ingin mencapai kawah Ijen hampir sama dengan yang ada di gunung Papandayan atau gunung Prau. TIngginya pun hanya sekitar 2400 mdpl. Makanya, gunung ini jadi tempat favorit para pendaki pemula. Selain itu, gunung yang terletak di antara Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Bondowoso ini juga punya fenomena alam yang luar biasa, yaitu sebuah fenomena api biru yang dapat terlihat saat malam hari. Pemandangan yang tersaji saat api biru ini bersinar sangat luar biasa dan sulit ditemukan di tempat lain. Namun sebenarnya api biru tersebut bukanlah api yang sesungguhnya, melainkan sebuah reaksi dari pertemuan antara oksigen dengan gas belerang.

4. Gunung Andong
Gunung setinggi 1700 mdpl di Kabupaten Magelang ini memang cocok untuk pendaki pemula karena untuk mencapai puncaknya hanya dibutuhkan waktu sekitar 2 - 3 jam saja. Namun rintangan yang harus dilalui selama pendakian gunung Andong tidak bisa diremehkan karena gunung ini memiliki tingkat kemiringan yang cukup menguras tenaga. Apalagi di jalur pendakian gunung Andong  tidak terdapat shelter atau pos sama sekali. Sama seperti gunung Prau, gunung Andong juga akan selalu dipenuhi pendaki di musim panas karena pemandangan di puncaknya sangat menawan.

5. Gunung Ungaran
Gunung yang terletak di Semarang ini memiliki tinggi sekitar 2050 mdpl. Mengingat puncaknya yang tidak terlalu tinggi, maka gunung ini sangat cocok untuk para pendaki pemula. Buktinya, tiap akhir pekan gunung yang bisa di daki sekitar 3 - 4 jam ini sering dikunjungi banyak wisatawan. Meskipun tidak terlalu tinggi, tapi pemandangan yang tersaji di gunung Unggaran sangat menawan, terutama pada jam 5 pagi saat matahari terbit.

Tapi meskipun tergolong ramah untuk pendaki pemula, jangan pernah remehkan berbagai bahaya yang mungkin saja terjadi di gunung. Makanya, persiapan fisik sampai peralatan pegunungan yang memadai tetap diiperlukan untuk mendaki gunung yang satu ini.

Setelah berhasil melatih diri di kelima gunung tadi, kamu bisa melanjutkan pendakian ke gunung-gunung yang lebih tinggi seperti Rinjani di Lombok atau Kerinci di jambi yang tingginya hampir menyenteuh angka 4000 mdpl.

Sekarang, tidak perlu takut lagi untuk mendaki gunung. Buruan cari info tiket sekarang juga. Kalau kamu berencana pergi ke gunung-gunung tersebut dengan menggunakan pesawat ke bandara terdekat, kamu bisa pesan tiket di Reservasi.com untuk mendapatkan penawaran harga terbaik.

Selasa, 30 Mei 2017

 
“Ayah, aku ingin bermain layang-layang, boleh?”
“Bunda, aku ingin bermain hujan-hujanan, boleh?”
“Bunda, aku ingin menanam bunga, boleh?”
“Ayah, aku ingin bermain kelereng bersama teman-teman, boleh?”
“Bunda, aku ingin bikin donat sendiri, boleh?”
“Ayah, aku ingin menangkap ikan di kolam, boleh?”
“Ayah, aku ingin main air sambil cuci mobil, boleh?”
“Bunda, aku ingin naik turun eskalator, boleh?”
“Bunda, aku ingin bermain bola sambil hujan-hujanan, boleh?”
“Ayah, aku mau menggambar di tembok, boleh?”

Apakah ayah bunda berani berkata “IYA, BOLEH” jika anak bertanya seperti di atas?
Pada tanggal 20 Mei 2017 kemarin, saya berkesempatan menghadiri acara seminar parenting bersama Dancow yang digelar di Trans Luxury Hotel dengan tema yang diangkat adalah mendorong eksplorasi si kecil dengan berani berkata, ” iya, boleh”. Saya sendiri membawa dua krucil untuk turut serta dalam acara ini. Anak-anak selama ini memang fans berat Dancow, makanya pas ada acara ini mereka ingin ikut.

alt Dapur Nulekker

Acara ini dipandu oleh mbak Syahnaz Haque yang bertindak sebagai moderator dan tiga  narasumber super kece yang menyampaikan materi sesuai bidangnya, di antaranya:
  • DR. dr. Rini Sekartini, Sp(A)k.
  • Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psi.
  • Rita Ramayulis, DCN, MKes.

alt Dapur Nulekker

Para narasumber menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan si kecil perlu didukung oleh tiga elemen penting yakni stimulasi, cinta, dan nutrisi. Dengan mengatakan “Iya, boleh” pada si kecil merupakan wujud stimulasi yang nantinya akan membuat si kecil merasa percaya diri dan menjadi pribadi yang berani karena merasa dirinya bisa dan mampu. Ketika anak ingin bermain hujan-hujanan atau main tanah, Ayah dan Bunda termasuk tipe yang suka melarang anak untuk melakukan ini itu atau termasuk tipe yang selalu mendukung eksplorasinya?

Berkenaan dengan tema Dancow yang diangkat pada kali ini, saya selaku orangtua sangat setuju untuk selalu mendukung eksplorasi si kecil, apalagi di masa usia balita. Masa usia balita bisa disebut masa keemasan, masa dimana mereka serba ingin tahu tentang segala apa yang dilihatnya, pengen nyoba ini nyoba itu. Saya sendiri cukup dikenyangkan oleh kedua jagoan saya yang superaktif sedari kecil. Si cikal yang memang nggak bisa diam terkadang membuat saya kelabakan. Dia paling suka kalau udah lihat tangga, beberapa kali naik turun tangga adalah hobinya. Kesukaannya yang lain adalah bersepeda keliling komplek meski matahari lagi panas-panasnya, atau kakinya selalu gatal tiap kali lihat bola, dia bisa berlama-lama bermain bola di lapangan. Badannya yang basah oleh keringat dan kulitnya yang menghitam sehabis main bola tidak terlalu saya khawatirkan. Yang penting dia sehat dan happy. Setiap dia melakukan apa yang dia suka, wajah cerianya memang selalu terpancar. 

Ketika masuk TK, gerak aktifnya bisa dikendalikan karena di sekolahnya diajarkan untuk bersikap tanggung jawab. Awal masuk sekolah sih dia belum mau duduk manis di kelas bersama teman-temannya, dia selalu minta ingin bermain sepeda dulu atau loncat-loncat di trampolin. Gurunya melarangnya? Tidak. Boleh bermain sepeda dulu tapi hanya boleh 15 menit. Boleh loncat-loncat di trampolin asal 10 menit saja. Semuanya boleh dilakukan, tapi dari sana sekaligus belajar tentang waktu plus disiplin juga, dan dia sangat menghargai itu.

Hobi anak jagoan saya yang kedua beda lagi, dia fans berat mobil-mobilan dan mobil beneran. Dia ingin merasakan gimana rasanya naik bis, naik becak, naik angkot, naik bandros, dan yang belum kesampaian sih naik kereta api, hehe. Kesukaannya dia tuangkan juga dalam corat-coretan gambar di kertas, tiap lihat alat tulis dan kertas kosong, dia bisa anteng berlama-lama menggambar mobil-mobilan yang dia suka. Setiap saya ada jadwal ekskul menulis di sebuah Madrasah Ibtidayah di hari Sabtu, dia selalu ikut, dan dia suka menggambar di papan tulis. Kehadirannya di kelas mengganggu saya mengajar? Tidak. Saya malah senang, dia bisa berani di depan banyak orang dan bebas berinteraksi dengan mereka.

alt Dapur Nulekker

Berbicara tentang eksplorasi, eksplorasi merupakan cara membuat otak anak menjadi cerdas karena dilandasi rasa ingin tahu yang begitu tinggi. Anak-anak balita memang sedang pada masa-masanya cerewet penuh tanya. Mereka sedang mengembangkan keterampilan kognitif dan motoriknya. Mereka tengah berada dalam tahap eksplorasi. Eksplorasi ini pula menjadi salah satu cara mengembangkan kemampuan motoriknya karena keinginannya untuk selalu bergerak dan menggunakan seluruh inderanya untuk mengetahui segala hal.
Lalu, apakah semua hal yang diinginkan anak harus selalu kita “Iya, boleh” kan? Selama hal itu positif demi memenuhi eksplorasinya secara maksimal, saya rasa tidak masalah.

Misalnya ketika anak ingin bermain hujan-hujanan, kondisi tubuhnya lagi sehat, hujannya terjadi di siang hari, dekat rumah juga, dan kita sebagai orangtua tetap bisa mengawasinya, tidak ada alasan kita untuk melarangnya. Tapi bagaimana jika ada kekhawatiran si anak akan sakit setelah hujan-hujanan? Ayah dan bunda tak perlu khawatir lagi, menurut tiga narasumber dari acara seminar Dancow kemarin menjelaskan bahwa anak harus terpenuhi nutrisinya agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Nutrisi bagi balita sangatlah penting. Hal pertama yang sebaiknya diperhatikan adalah kecukupan asupan bahan makanan sumber enegi. Utamakan makanan sebagai sumber energi mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah atau beras putih tumbuk. Beragam umbi-umbian bisa sesekali diberikan sebagai pengganti atau pelengkap. Lengkapi dengan protein dan lemak sehat sebagai tambahan sumber energi.

Karbohidrat, protein, dan lemak sehat merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi guna menunjang pertumbuhan anak secara menyeluruh. Balita juga perlu sejumlah nutrisi penopang agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Di antaranya, kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta lemak sehat dan vitamin B-kompleks untuk menunjang kecerdasan. Sementara untuk sumber kalsium terbaik terletak pada susu guna menunjang pertumbuhan tulang dan gigi. Satu lagi peranan yang sangat penting untuk menunjang kesehatan dan tumbuh kembang balita adalah serat makanan. Serat mencegah sembelit karena membantu memperlancar kerja saluran cerna dan saluran pembuangan. Asupan serat yang cukup juga menekan risiko kegemukan, memperkecil risiko munculnya gangguan jantung dan menurunkan risiko munculnya gangguan diabetes tipe-2 pada anak-anak. Serat makanan tersedia dalam jenis buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, beras berkulit ari, serta kacang-kacangan. Wah, ternyata banyak manfaatnya ya serat ini. Apakah ayah bunda sudah membiasakan si kecil untuk selalu mengonsumsi sayuran dan buah?

Pada acara seminar Dancow kemarin ada demo proses pembuatan susu yang baik dan benar agar nutrisinya tidak hilang alias masih terjaga dan pengenalan produk Dancow Advanced Excelnutri +. Produk ini merupakan inovasi baru dari Dancow yang bermanfaat melindungi si kecil agar terhindar dari infeksi saluran cerna dan infeksi saluran pernafasan karena mengandung lebih dari 3x lactobacillus rhamnosus  sebagai advance protection. 

alt Dapur Nulekker

Ayah bunda, anak itu spesial ya, beda anak beda karakter, yang pasti setiap anak itu unik. Ada yang mengatakan bahwa pohon itu tidak tumbuh dalam semalam, artinya jika kita sebagai orang tua ingin agar anak kita tumbuh dengan baik secara fisik dan mentalnya, semua perlu perjuangan yang tidak sebentar, jika yang kita berikan itu baik maka akan tumbuh dengan baik, pun sebaliknya.


Sabtu, 04 Maret 2017

Dulu, waktu masih kecil, mamah selalu membuat kue bugis salah satu jenis makanan manis favorit di rumah. Kue bugis dari ketan hitam dengan isian parutan kelapa yang manis. Favorit banget rasanya, apalagi kalau ditemani dengan air hangat, ah nikmat banget. Hampir semua kue tradisional saya suka termasuk kue bugis. Sekarang, kue bugis diramu dengan resep yang lebih enak. Jika dulu saya sering mengonsumsi kue bugis dari ketan hitam, kini makanan manis kue bugis tampil lebih cantik, putih dan hijau, rasanya bikin nyandu. Vla santannya terasa sangat gurih, cita rasa semakin menggoda kala tercium aroma pandan dari tepung ketan si hijaunya. Saya sering membelinya di toko kue khusus jualan kue-kue tradisional. Berawal dari nyicip-nyicip, akhirnya bikin sendiri jenis makanan manis ini, lebih puas karena hasilnya jauh lebih banyak dan yang pasti lebih hemat.


alt kue bugis dapurnulekker

Bahan:
250 gr tepung ketan
1 sdt garam
100 ml air daun pandan
100 ml santan kental hangat
2 sdt pasta pandan
2 sdm minyak
daun pisang untuk membungkus secukupnya

Bahan Isi:
75 ml air
100 gr gula merah
50 gr gula pasir
1 lbr daun jeruk
1 lbr daun pandan
2 sdt garam
200 gr kelapa setengah tua, kupas dan parut memanjang
2 sdm tepung ketan

Bahan Vla Santan:
250 ml santan kental
2 sdt garam
1 sdm tepung beras
1 lembar daun pandan

Cara Membuat:

  1. Isi kue bugis: Masak air, gula merah, gula pasir, daun jeruk, daun pandan dan garam dengan api sedang hingga mendidih dan gula larut. Masukkan parutan kelapa, aduk rata. Tambahkan tepung ketan, masak hingga adonan menjadi pekat dan air habis. Angkat dan dinginkan.
  2. Vla santan: Siapkan panci, masukkan semua bahan vla dan aduk hingga rata. Masak vla dengan api kecil sambil diaduk-aduk hingga kental dan muncul letupan-letupan. Angkat dan dinginkan. Gunakan panci yang berkualitas bagus agar hasilnya bisa maksimal. Panci yang biasa tim dapurnulekker gunakan, bisa Ibu-ibu beli di sini.
  3. Adonan kue: Ambil  air pandan sebanyak 100 ml, tambahkan santan hangat, pasta pandan dan minyak, aduk hingga rata.
  4. Siapkan mangkuk, masukkan tepung ketan dan garam, aduk rata. Tuangkan sedikit demi sedikit campuran air pandan dan santan sambil adonan diuleni hingga kalis. Ambil setengah sendok makan adonan, bulatkan lalu pipihkan. Beri isi.  Bulatkan kembali. Kukus bola-bola adonan selama 20 menit hingga matang. Angkat.
  5. Siapkan daun pisang atau plastic bening, tuangkan 1 sendok makan adonan vla, letakkan sebuah bola adonan. Tutup bola adonan dengan sedikit vla. Bungkus kue seperti ketika hendak membuat bothok lalu semat rapat. Kukus selama 15 menit. Angkat dan kue siap disajikan.
IBX58BCE5AE39DDA

Tim Dapurnulekker

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Blogger Perempuan
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic