Selasa, 30 Mei 2017

Bunda, Ayo Dorong Eksplorasi Si Kecil

 
“Ayah, aku ingin bermain layang-layang, boleh?”
“Bunda, aku ingin bermain hujan-hujanan, boleh?”
“Bunda, aku ingin menanam bunga, boleh?”
“Ayah, aku ingin bermain kelereng bersama teman-teman, boleh?”
“Bunda, aku ingin bikin donat sendiri, boleh?”
“Ayah, aku ingin menangkap ikan di kolam, boleh?”
“Ayah, aku ingin main air sambil cuci mobil, boleh?”
“Bunda, aku ingin naik turun eskalator, boleh?”
“Bunda, aku ingin bermain bola sambil hujan-hujanan, boleh?”
“Ayah, aku mau menggambar di tembok, boleh?”

Apakah ayah bunda berani berkata “IYA, BOLEH” jika anak bertanya seperti di atas?
Pada tanggal 20 Mei 2017 kemarin, saya berkesempatan menghadiri acara seminar parenting bersama Dancow yang digelar di Trans Luxury Hotel dengan tema yang diangkat adalah mendorong eksplorasi si kecil dengan berani berkata, ” iya, boleh”. Saya sendiri membawa dua krucil untuk turut serta dalam acara ini. Anak-anak selama ini memang fans berat Dancow, makanya pas ada acara ini mereka ingin ikut.

alt Dapur Nulekker

Acara ini dipandu oleh mbak Syahnaz Haque yang bertindak sebagai moderator dan tiga  narasumber super kece yang menyampaikan materi sesuai bidangnya, di antaranya:
  • DR. dr. Rini Sekartini, Sp(A)k.
  • Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psi.
  • Rita Ramayulis, DCN, MKes.

alt Dapur Nulekker

Para narasumber menjelaskan bahwa pertumbuhan dan perkembangan si kecil perlu didukung oleh tiga elemen penting yakni stimulasi, cinta, dan nutrisi. Dengan mengatakan “Iya, boleh” pada si kecil merupakan wujud stimulasi yang nantinya akan membuat si kecil merasa percaya diri dan menjadi pribadi yang berani karena merasa dirinya bisa dan mampu. Ketika anak ingin bermain hujan-hujanan atau main tanah, Ayah dan Bunda termasuk tipe yang suka melarang anak untuk melakukan ini itu atau termasuk tipe yang selalu mendukung eksplorasinya?

Berkenaan dengan tema Dancow yang diangkat pada kali ini, saya selaku orangtua sangat setuju untuk selalu mendukung eksplorasi si kecil, apalagi di masa usia balita. Masa usia balita bisa disebut masa keemasan, masa dimana mereka serba ingin tahu tentang segala apa yang dilihatnya, pengen nyoba ini nyoba itu. Saya sendiri cukup dikenyangkan oleh kedua jagoan saya yang superaktif sedari kecil. Si cikal yang memang nggak bisa diam terkadang membuat saya kelabakan. Dia paling suka kalau udah lihat tangga, beberapa kali naik turun tangga adalah hobinya. Kesukaannya yang lain adalah bersepeda keliling komplek meski matahari lagi panas-panasnya, atau kakinya selalu gatal tiap kali lihat bola, dia bisa berlama-lama bermain bola di lapangan. Badannya yang basah oleh keringat dan kulitnya yang menghitam sehabis main bola tidak terlalu saya khawatirkan. Yang penting dia sehat dan happy. Setiap dia melakukan apa yang dia suka, wajah cerianya memang selalu terpancar. 

Ketika masuk TK, gerak aktifnya bisa dikendalikan karena di sekolahnya diajarkan untuk bersikap tanggung jawab. Awal masuk sekolah sih dia belum mau duduk manis di kelas bersama teman-temannya, dia selalu minta ingin bermain sepeda dulu atau loncat-loncat di trampolin. Gurunya melarangnya? Tidak. Boleh bermain sepeda dulu tapi hanya boleh 15 menit. Boleh loncat-loncat di trampolin asal 10 menit saja. Semuanya boleh dilakukan, tapi dari sana sekaligus belajar tentang waktu plus disiplin juga, dan dia sangat menghargai itu.

Hobi anak jagoan saya yang kedua beda lagi, dia fans berat mobil-mobilan dan mobil beneran. Dia ingin merasakan gimana rasanya naik bis, naik becak, naik angkot, naik bandros, dan yang belum kesampaian sih naik kereta api, hehe. Kesukaannya dia tuangkan juga dalam corat-coretan gambar di kertas, tiap lihat alat tulis dan kertas kosong, dia bisa anteng berlama-lama menggambar mobil-mobilan yang dia suka. Setiap saya ada jadwal ekskul menulis di sebuah Madrasah Ibtidayah di hari Sabtu, dia selalu ikut, dan dia suka menggambar di papan tulis. Kehadirannya di kelas mengganggu saya mengajar? Tidak. Saya malah senang, dia bisa berani di depan banyak orang dan bebas berinteraksi dengan mereka.

alt Dapur Nulekker

Berbicara tentang eksplorasi, eksplorasi merupakan cara membuat otak anak menjadi cerdas karena dilandasi rasa ingin tahu yang begitu tinggi. Anak-anak balita memang sedang pada masa-masanya cerewet penuh tanya. Mereka sedang mengembangkan keterampilan kognitif dan motoriknya. Mereka tengah berada dalam tahap eksplorasi. Eksplorasi ini pula menjadi salah satu cara mengembangkan kemampuan motoriknya karena keinginannya untuk selalu bergerak dan menggunakan seluruh inderanya untuk mengetahui segala hal.
Lalu, apakah semua hal yang diinginkan anak harus selalu kita “Iya, boleh” kan? Selama hal itu positif demi memenuhi eksplorasinya secara maksimal, saya rasa tidak masalah.

Misalnya ketika anak ingin bermain hujan-hujanan, kondisi tubuhnya lagi sehat, hujannya terjadi di siang hari, dekat rumah juga, dan kita sebagai orangtua tetap bisa mengawasinya, tidak ada alasan kita untuk melarangnya. Tapi bagaimana jika ada kekhawatiran si anak akan sakit setelah hujan-hujanan? Ayah dan bunda tak perlu khawatir lagi, menurut tiga narasumber dari acara seminar Dancow kemarin menjelaskan bahwa anak harus terpenuhi nutrisinya agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal, serta memiliki daya tahan tubuh yang kuat.

Nutrisi bagi balita sangatlah penting. Hal pertama yang sebaiknya diperhatikan adalah kecukupan asupan bahan makanan sumber enegi. Utamakan makanan sebagai sumber energi mengandung karbohidrat kompleks, seperti beras merah atau beras putih tumbuk. Beragam umbi-umbian bisa sesekali diberikan sebagai pengganti atau pelengkap. Lengkapi dengan protein dan lemak sehat sebagai tambahan sumber energi.

Karbohidrat, protein, dan lemak sehat merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi guna menunjang pertumbuhan anak secara menyeluruh. Balita juga perlu sejumlah nutrisi penopang agar tumbuh dan berkembang dengan baik. Di antaranya, kalsium untuk pertumbuhan tulang dan gigi serta lemak sehat dan vitamin B-kompleks untuk menunjang kecerdasan. Sementara untuk sumber kalsium terbaik terletak pada susu guna menunjang pertumbuhan tulang dan gigi. Satu lagi peranan yang sangat penting untuk menunjang kesehatan dan tumbuh kembang balita adalah serat makanan. Serat mencegah sembelit karena membantu memperlancar kerja saluran cerna dan saluran pembuangan. Asupan serat yang cukup juga menekan risiko kegemukan, memperkecil risiko munculnya gangguan jantung dan menurunkan risiko munculnya gangguan diabetes tipe-2 pada anak-anak. Serat makanan tersedia dalam jenis buah-buahan segar, sayur-sayuran segar, beras berkulit ari, serta kacang-kacangan. Wah, ternyata banyak manfaatnya ya serat ini. Apakah ayah bunda sudah membiasakan si kecil untuk selalu mengonsumsi sayuran dan buah?

Pada acara seminar Dancow kemarin ada demo proses pembuatan susu yang baik dan benar agar nutrisinya tidak hilang alias masih terjaga dan pengenalan produk Dancow Advanced Excelnutri +. Produk ini merupakan inovasi baru dari Dancow yang bermanfaat melindungi si kecil agar terhindar dari infeksi saluran cerna dan infeksi saluran pernafasan karena mengandung lebih dari 3x lactobacillus rhamnosus  sebagai advance protection. 

alt Dapur Nulekker

Ayah bunda, anak itu spesial ya, beda anak beda karakter, yang pasti setiap anak itu unik. Ada yang mengatakan bahwa pohon itu tidak tumbuh dalam semalam, artinya jika kita sebagai orang tua ingin agar anak kita tumbuh dengan baik secara fisik dan mentalnya, semua perlu perjuangan yang tidak sebentar, jika yang kita berikan itu baik maka akan tumbuh dengan baik, pun sebaliknya.


IBX58BCE5AE39DDA

Tim Dapurnulekker

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Blogger Perempuan
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic