Orang Sunda pasti udah ngga asing lagi nih dengan resep
sayur yang satu ini. Angeun kacang beureum. Angeun berarti sayur, beureum berarti merah.
Sebutan angeun kacang beureum bagi masyarakat Sunda memang lebih dikenal
daripada Sayur Kacang Merah. Sayur berbahan dasar kacang merah. Yup, sayur yang
rasanya ada asemnya, ada pedas, ada manis, plus asin, memang menjadikan
perpaduan rasa yang hmmm… laziz. Disajikan dengan nasi putih, tambahan ikan
asin (kalau di rumah biasanya suka dengan asin sepat atau ikan asin selar yang
digoreng garing dengan balutan tepung) dan sambal terasi. Selain ikan asin,
sayur kacang merah bisa juga disandingkan dengan ayam goreng, tempe tahu
goreng, atau ikan goreng. Tanpa tambahan lauk lainnya pun sayur ini bisa
dinikmati hanya dengan kerupuk saja. Deuh, dijamin makan sayur ini bakalan
ketagihan, apalagi buat mereka yang doyan makan ikan asin, udah harganya
bersahabat, rasanya pun top markotop.
Angeun kacang beureum ini resep favorit saya dari kecil. Mamah suka masak sayur ini dengan jumlah air yang banyak. Disantap kalau kondisi nasinya udah dingin, ambil kacangnya dikit, kuahnya nutupin piring, plus kerupuk ‘blek’, nyaammm bisa sampai dua piring makan sama sayur yang satu ini. Beneran deh, buat saya, sayur ini juara rasa dikuahnya, berasa kaya makan kwaci, pengen lagi, lagi, lagi, dan lagiiii…
Nah, angeun kacang beureum ini bisa juga diberikan
pada si kecil, skip penggunaan cabe
merah bila si kecil tidak suka pedas dan sesuaikan pemakaian asam agar tidak
terlalu menyengat asamnya. Kacang merah memiliki khasiat luar biasa buat si
kecil karena kacang merah merupakan sumber zat besi yang baik, sumber vitamin
B, sumber protein nabati, dan baik untuk pencernaan. Kandungan zat besi pada
kacang sangat tinggi sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi. Sekaligus bisa
menjadi ajang pengenalan juga pada si kecil tentang berbagai jenis sayuran,
salah satunya kacang merah.
Perlu diperhatikan bagaimana proses memasak kacang merah yang benar
karena sangat menentukan bagaimana nutrisi kacang merah yang akan diperoleh. Anda harus memastikan memasak kacang merah hingga
matang sempurna. Caranya, rebus kacang merah yang telah
direndam hingga mendidih kurang lebih sekitar 10 menit. Setelah itu, kecilkan
api dan terus rebus kacang merah hingga kacang merah melunak. Tanpa proses
perendaman terlebih dahulu pun, kacang merah dapat langsung
direbus, namun hati-hati agar kacang tidak berubah menjadi terlalu lembek.
Jangan menambahkan garam atau bahan asam seperti tomat sebelum kacang
benar-benar telah matang, atau kacang akan menjadi sulit untuk matang. Jadi,
penambahan garam, air asam Jawa, dan tomat sebaiknya di bagian terakhir. Yang
pasti, angeun kacang beureum, disajikan hangat atau dingin, sama enaknya. Berikut
ini resepnya ya…
Bahan:
- 200 gram daging sapi/tetelan/tulang sapi
- 250 gram kacang merah, rendam
- 1½ liter air
- ½ sendok teh garam
- 2 buah tomat merah, potong-potong
- 2 batang daun bawang, potong-potong
- 2 lembar daun salam
- 1 sendok makan gula merah
- 1 sendok makan air asam jawa
- ½ sendok teh terasi bakar
Bumbu sangrai, tumbuk kasar:
- 3 cm lengkuas, iris tipis
- 2 buah cabai merah
- 8 butir bawang merah
- 3 siung bawang putih
Cara Membuat:
- Rebus daging sapi/tetelan/tulang sapi hingga empuk di atas api sedang. Tambahkan kacang merah. Masukkan bumbu yang telah disangrai tadi ke dalam kaldu. Aduk rata kembali.
- Tambahkan daun salam, aduk rata. Masak hingga daging dan kacang merah empuk.
- Masukkan gula dan daun bawang. Air asam Jawa, garam, dan tomat dimasukkan paling terakhir. Aduk-aduk hingga semua bahan matang. Cicipi terlebih dahulu rasanya. Angkat.