Pada tahu sinetron Preman Pensiun, kan? Yup, sinetron
komedi khas Bandung yang
melejit karena alur cerita yang menarik ini sering wara wiri di sore hari di
layar tv. Sinetron Preman Pensiun 3 baru saja berakhir, masih pada inget dong
dengan tokoh-tokohnya yang
beralih profesi ‘pensiun menjadi preman’? Kang Muslihat sendiri menjadi juragan
kicimpring, Ujang menjadi asistennya
Kang Mus berjualan kicimpring, Kang Komar berjualan kue balok, Jupri berjualan sepatu, Iwan Tyson menjadi
petinju, Jony menjadi satpam, Gobang beternak ikan lele, Bohim menjadi tukang
sablon kaos, termasuk Kang Murad & Kang Pipit sepasang sahabat yang
kemana-mana selalu berdua bak perangko beralih memilih jualan bubur ayam. Jika
pemain lain beralih profesi hanya di sinetron saja, Kang Murad dan Kang Pipit
merealisasikannya di dunia nyata.
Pada hari Minggu tanggal 28 Februari 2016 kemarin,
bertempat di GBox Kuliner Jalan
Melong, sekitar pukul 10 pagi, bubur ayam Murad & Pipit ini resmi
launching. Banyak warga yang tinggal di daerah sekitar Melong berdatangan,
antusias dengan acara peresmian bubur ayam ini. Jadi ajang jumpa fans juga
karena ternyata beberapa pemain dari Preman Pensiun lainnya turut hadir
memeriahkan acara ini. Khusus pada
hari launching tersebut ada pembagian
bubur ayam secara cuma-cuma alias gratis, tapi bubur gratis ini hanya
diperuntukkan bagi mereka yang kebagian kupon, artinya yang nggak dapat kupon
gratis ya cuma gigit jari seperti saya, hehe. Maklum, katanya kupon hanya
dibagikan buat warga sekitar Melong saja. Keesokan harinya saya sengaja dateng
ke Gbox Kuliner lagi, beli Bubur Ayam Murad & Pipit buat icip-icip rasanya.
Alhamdulillah, saya berkesempatan bisa ngobrol-ngobrol
dengan ketiga owner dari Bubur Ayam Murad & Pipit ini, mereka adalah Kang
Murad, Kang Pipit, dan Kang Dikdik. Nah, kenapa nama bubur ayamnya sendiri
tidak menyertakan nama Kang Dikdik? Misalnya Bubur Ayam Murad, Pipit, dan
Dikdik? Menurut Kang Murad, ketiga orang ini memang hubungannya terbilang
sangat dekat, sohib banget, makanya ide berjualan bubur ayam ini atas saran dan
gagasan bersama, cukup nama Murad dan Pipit saja yang dicantumkan karena dua
nama ini yang sangat melekat di mata masyarakat. Bubur ayam ini memang
terinspirasi dari alur cerita Preman Pensiun sendiri dan ingin mewujudkannya
dalam dunia nyata,mencoba peruntungan di bisnis kuliner. Siapa tahu ke depannya
bisa membuka franchise bubur ayam, ujar Kang Dikdik yang punya planning akan bisnis
berjualan kaos juga.
Bubur AyamMurad & Pipit ini terletak di Gbox Kuliner Jalan Melong, Cijerah. Gbox
merupakan singkatan dari Green Box yang
merupakan sebuah pusat kuliner yang mengusung konsep industri. Suasana
foodcourt di Gbox Kuliner ini memang unik karena beberapa stand makanan yang
ada di situ terbuat dari bahan kontainer. Gboxers dapat menikmati makanan di
sini bisa indoor dan outdoor, nyantai dan nyaman banget buat kongkow bareng
teman-teman atau keluarga. Dari arah depan, roda berwarna hitam Bubur Ayam
Murad & Pipit sangat jelas terlihat.
Bubur AyamMurad & Pipit terdiri atas tiga varian, ada bubur pasar yaitu bubur polos,
bubur terminal bubur dengan adanya tambahan cakue, dan bubur markas besar yaitu
bubur yang porsinya lengkap dengan ukuran jumbo. Ada toping juga di antaranya
ati ampela, telur muda, telur pindang, tahu pindang, usus, dan kulit ayam.
Nah,
penasaran dengan bubur ayamnya Kang Murad dan Kang Pipit? Dateng aja ke Gbox
Kuliner Jalan Melong No. 168 Cijerah Blok Hegarmanah Bandung, buka setiap hari
dari pukul 07.00 WIB sampai sore hari. Kalau Anda naik angkot ke daerah ini
cukup mudah, dari Pal 3 naik saja angkot warna merah jurusan Melong Asih-Elang,
turun di Jalan Melong sebelum Komplek Perumahan Pharmindo, tinggal jalan
sedikit ke Gbox Kuliner.
Jalan Melong No. 168 Cijerah Blok Hegarmanah
Bandung
Bandung
Jam Buka (tiap hari)
10.00-16.00
Harga
Rp 3.000 - Rp 10.000
Toping
Rp 1.500 - Rp 3.000
Harga
Rp 3.000 - Rp 10.000
Toping
Rp 1.500 - Rp 3.000
Peta Lokasi