Pada tanggal 19 April 2016 saya berkesempatan mereview varian martabak
terbaru yaitu martabak red velvet cream cheese oreo dari Kedai Martabak
Tropica. Walaupun undangannya dadakan hari itu juga, saya tidak menyia-nyiakan
kesempatan yang datang karena dengan beberapa food blogger lainnya, kita akan blind test review dari martabak-martabak yang terkenal di Bandung bareng Pak
Bondan Winarno, seorang food reviewer yang terkenal itu. Jujur saja, saya
sendiri penasaran apa sih keunggulan martabak Tropica dibanding dengan martabak
lainnya yang sama-sama terkenal, bahkan sudah berpuluh tahun malang melintang
di dunia permartabakan di Bandung.
![]() |
Food Blogger Bandung |
Rasa Martabak
Kalau ngomongin martabak, salah satu
jajanan yang sangat familiar di kalangan masyarakat ini, bisa dibilang makanan
favorit saya juga. Makanan yang berbahan dasar terigu, air, telur ayam, soda
kue, santan, dan ragi ini memang dikenal dengan martabak manis, manis karena
adonan ketika dipanggang ditaburi gula pasir. Waktu hamil anak kedua, sempat
beberapa hari ngiler selalu pengen dibelikan martabak manis keju. Disantap
hangat-hangat di sore atau malam hari memang nikmat, apalagi jika dimakannya
rame-rame bareng teman atau sanak saudara. Saya selalu mencari info,
nanya-nanya teman, dimana sih bisa beli martabak yang enak? Oh, di sana, tuh di
situ, eh di sini juga enak loh martabaknya, hampir semuanya selalu saya ikuti
tiap ada saran dan rekomendasi martabak enak, datangi, beli, dan cicipi.
Masalah harga? Itu belakangan, yang penting nyicipin dulu rasanya bagaimana,
beneran enak atau nggak.
![]() |
Martabak Keju (Sumber IG Kedai Martabak Tropica) |
Seorang teman pernah berujar, “Ah, rasa
martabak mah gitu-gitu aja kali, cuma beda di topingnya aja yang macem-macem, makin
banyak toping makin mahal,“ Masalah enak memang subjektif. Enak menurut saya
belum tentu enak menurut orang lain, pun sebaliknya. Tapi, pasti ada beberapa
kriteria yang bisa dikatakan enak/paling enak atau tidaknya suatu makanan,
termasuk martabak. “Anda jangan bilang makanan ini paling enak kalau Anda belum
mencicipi makanan serupa di tempat berbeda, termasuk rasa martabak. Cicipi dulu
semua martabak dari beberapa tempat, lalu bandingkan rasanya, baru Anda berhak
mengatakan martabak ini enak atau tidak setelah melewati proses tadi. Kalau
Anda cuma mencicipi satu atau dua jenis martabak, enaknya menurut versi Anda
ini masih dipertanyakan,” ujar Pak Bondan.
![]() |
Martabak Pizza (Sumber IG Kedai Martabak Tropica) |
Selama ini, enak buat saya adalah enak
di harga dan enak di lidah, hehehe... Hampir semua martabak yang saya cicipi ya
begitu-begitu aja rasanya, jika martabak yang masih panas lalu dimasukkan ke
dalam dus terus dibawa pulang, dibuka, dilahap, bisa dilihat teksturnya, adonan
martabaknya basah dan berminyak, itulah martabak yang kita kenal selama ini.
Kata Pak Bondan, orang asing menyebut basah ini dengan istilah soggy, yaitu basah dan lembek. Topingnya
yang berupa coklat misalnya, akan tercampur dengan adonan martabak panas tadi,
meresap, gula pasir dan coklat jadi bercampur satu, ini yang sering membuat
kita menyantap martabak jadi giung
atau terlalu manis. Lalu, martabak paling enak menurut versi Pak Bondan yang
bagaimana, ya?
History Martabak
Banyak info menarik seputar martabak
yang saya dapatkan dari Pak Bondan. Beliau bertutur, martabak itu dulunya bukan
bernama martabak, melainkan Hok Lo Pan, yang artinya kue orang Hok Lo yg diciptakan oleh orang-orang suku Hakka
yg banyak bermukim di Provinsi Bangka Belitung. Pantas saja Pak Bondan sangat familiar dengan martabak, rupanya beliau sendiri berasal
dari Bangka Belitung. Martabak lama kelamaan memang semakin berkembang, asalnya
dari Bangka, makanya penjual martabak Bangka sangat terkenal. Kini martabak
bisa dijumpai hampir di seluruh penjuru Indonesia. Namun, meskipun asalnya dari
Bangka, masyarakat lebih mengenal bahwa martabak khasnya orang Bandung.
“Masalah kreativitas dan inovasi, martabak Bandung memang juaranya,” Ujar Pak
Bondan lagi. Di beberapa daerah, martabak memiliki sebutan yang berbeda-beda.
Di Semarang, martabak lebih dikenal dengan sebutan Kue Bandung, padahal
martabak sendiri bukan berasal dari Bandung, ya. Di Yogyakarta, martabak lebih
dikenal dengan sebutan terang bulan atau kue bulan karena bentuknya yang bulat
seperti bulan. Di Pontianak, orang menyebutnya dengan apam pinang.
Kali ini memang kunjungan Pak Bondan yang
ketiga
kalinya ke Kedai Martabak Tropica. Pada kunjungan pertama, beliau sudah
mencicipi berbagai varian rasa dari martabak Tropica dan bahkan memberikan
masukan untuk membuat martabak Cakalang. Bahasan tentang martabak tropica
pernah saya posting sebelumnya berjudul Hati-hati Dengan Martabak Tropica, Martabak Paling Enak di Bandung.
Blind
Test Review
Selain martabak Tropica, kita juga
melakukan blind test review terhadap
martabak-martabak terkenal lainnya, yaitu martabak An dan martabak Ca yang
berada di daerah Sudirman, martabak SF yang berada di daerah Burangrang, martabak As dan martabak Can
yang berada di daerah Kebon Kawung, martabak Bo yang berada di daerah Cijerah, serta martabak
Ha yang ada di
daerah Pasir
Kaliki. Ada tiga jenis martabak yang dibandingkan antara martabak Tropica
dengan martabak lainnya, yaitu martabak original yang berisi toping kacang
coklat, martabak tipis kering, dan martabak yang sedang trend saat ini,
martabak red velvet cream cheese oreo. Semuanya tersaji di meja, “Perhatikan
adonan martabak yang satu dengan yang lainnya, dari penampilan saja sudah
berbeda, yang Tropica tidak basah dan padat, sedangkan martabak lain adonannya
basah, lembek, dan berminyak, ini yang dinamakan soggy, terlihat topingnya yang coklat lumer dengan adonan martabak,
meresap, ini yang akan membuat rasa juga berbeda,” papar Pak Bondan.
![]() |
Blind Test Review Martabak Sebandung (Sumber FB Benny Rhamdani) |
Benar saja, ketika mencicipi martabak
coklat kacang dari beberapa merk martabak, dari rasa semuanya terlalu manis, giung, mungkin ini disebabkan karena
penggunaan gula pasir dan coklat yang kebanyakan. Lain halnya dengan martabak
coklat kacangnya martabak Tropica, rasa manisnya tidak menimbulkan giung,
perpaduan gula pasir dan coklatnya pas, adonan martabaknya pun tetap padat dan
tidak basah.
![]() |
Martabak Coklat Kacang (Sumber IG Kedai Martabak Tropica) |
Istilah soggy ini diperumpamakan Pak
Bondan seperti halnya ketika kita makan roti tawar diberi olesan mentega, tambahkan slice keju, lalu
kita makan, masih garing dan kering rotinya. Kemudian coba tambahkan irisan
tomat di atas slice keju tadi, makan lagi, rasanya masih enak. Namun, ketika
roti yang diberi irisan tomat tadi lalu kita diamkan selama satu jam saja, rasanya
akan beda, karena cairan tomat akan merembes ke dalam roti, inilah yang
dinamakan soggy, lembabnya cairan
tomat yang terserap roti tadi, rotinya jadi basah dan lembek, rasanya sudah
tidak natural lagi, lidah pun akan menolak karena rasanya sudah lain.
Menurut Pak Bondan, perbedaan adonan pada
setiap martabak disebabkan oleh cara pengolahan bahannya. Katakanlah bahan yang
digunakan semuanya sama berkualitas nomor satu. Tapi, bisa saja ada salah satu
takaran bahannya yang beda, misalnya yang satu menggunakan air sebanyak 600 ml
dan yang satunya lagi 700 ml, jelas akan membuat hasil adonan yang tak sama.
Penggunaan margarin dan butter juga bisa mempengaruhi hasil adonan, butter terbuat
dari lemak hewani seperti susu sapi dan memiliki warna kuning lebih pucat serta
aroma yang lebih wangi dibandingkan margarin. Margarin sendiri terbuat dari
lemak nabati dengan warna kuning terang.
Kemudian dari penggunaan loyang, kalau loyang panasnya tepat akan
membuat adonan martabak matang sempurna, sebaliknya jika loyang panasnya tidak
tepat, hasilnya pasti beda.
![]() |
(Sumber IG Kedai Martabak Tropica) |
Beliau pun menuturkan, bahwa pernah
menjadi juri tepung berbumbu menggoreng ayam ala Kentucky, ada peserta yang
bertanya, mengapa hasil ayam goreng yang dia bikin tidak seenak dan tidak sama
hasilnya dengan Kentucky, padahal semua bahan dan aturan langkah demi langkah
cara memasak sudah persis sama seperti meremas-remas ayamnya 5 kali ke dalam tepung
yang dilakukan dua kali berulang-ulang, hal ini terjadi karena peserta tersebut
tidak menggunakan panas yang tepat pada minyak gorengnya. Suhu panas yang tepat
sangat mempengaruhi hasilnya, seharusnya ayam yang berbalut tepung digoreng
pada suhu 170 derajat. Nah, bagaimana cara mengetahui suhu tersebut sudah
mencapai 170 derajat? Ya, gunakan thermometer. Jika, suhu hanya dikira-kira
saja, ayam dimasukkan pada suhu 100 derajat misalnya, tentu akan mempengaruhi
hasilnya, tidak akan crispy dan rasanya pun tidak seenak yang diinginkan. Jadi
harus diperhatikan juga, untuk menghasilkan ayam goreng ala kentucky digoreng
dalam minyak banyak atau deep fry
dengan suhu panasnya 170 derajat.
Kesalahan memasak ayam goreng bisa juga
terjadi ketika minyak goreng sebanyak 1 liter misalnya, suhu sudah pas 170
derajat, pada penggorengan pertama memasukkan potongan ayam sebanyak 10 buah,
hasilnya bagus, ayam crispy dan enak, tapi pada penggorengan kedua kalinya
dengan kondisi minyak yang sama, kita masukkan potongan ayam sebanyak 20 buah,
otomatis hasilnya akan drop, mengecewakan, selain terlalu banyak memasukkan
potongan ayam, suhu panas minyak goreng juga menurun, tidak akan sama lagi. Begitu
juga halnya dengan memasak adonan martabak, beda tangan beda hasilnya, beda
juga pengolahannya. Ciri khas dari adonan martabak manis yang dipanggang di
atas penggorengan tebal khusus dengan suhu panas yang tepat akan menghasilkan
adonan kue matang sempurna dan terlihat bersarang seperti Bika Ambon. Adonan
yang bersarang ini merupakan hasil dari ragi yang berkembang dengan baik.
Adonan dari martabak Tropica ini mendapat apresiasi positif dari Pak Bondan,
beda dari yang lain katanya.
Martabak berikutnya yang dicicip adalah
martabak tipis kering coklat kacang dari martabak Tropica dan salah satu dari
martabak AS yang juga terkenal di Bandung. Pertama sih saya nyicip yang bukan
Tropica, adonan kulitnya terasa garing bahkan cenderung terasa keras dengan
rasa manis yang sangat mendominasi #kemanisan, lalu saya cicip martabak
tipkernya Tropica, adonan kulitnya bukan garing, melainkan renyah, rasa
manisnya pas, pas dalam artian nggak kemanisan. Pak Bondan menyebut martabak
tipker dari Tropica ini crunchy sedangkan martabak tipker dari bukan Tropica
crispy. Crunchy itu renyah, crispy itu garing, beda arti. Duh, suer, deh! saya
benar-benar ketagihan sama tipkernya Tropica. Kata Pak Bondan, tipkernya
Tropica yang isi selai durian itu maknyus banget rasanya. Ah, nanti kudu
bener-bener nyobain tuh rekomen dari Pak Bondan.
![]() |
Martabak Tipis Kering Coklat Kacang (Sumber IG Kedai Martabak Tropica) |
Jenis martabak ketiga yang dicicip
adalah martabak red velvet cream cheese oreo dari martabak An, martabak Ha, dan
martabak Tropica. Yang jelas topingnya sama, sama-sama cream cheese oreo. Martabak
red velvet cream cheese oreo, adonan martabaknya merah diberi toping cream
cheese oreo. Biasanya, cream cheese selalu disajikan
sebagai dipping untuk kentang goreng
atau olesan pada permukaan roti, crackers atau bagels. Saya sendiri menggunakan
cream cheese untuk cheese cake. Jikalau membuat cream cheese sendiri bahan yang
digunakan cukup simple, susu segar, krim kental, yogurt plain, dan perasan air
jeruk lemon. Makanya rasa cream cheese itu pasti ada rasa asamnya. Yang
pertama, nyicipin dulu martabak red velvetnya dari martabak Ha. Dari segi
penampilan, warna merahnya terlihat sama persis, adonannya juga sama padat,
namun agak berminyak, begitu nyicip, cream cheese nya terasa lebih didominasi
oleh rasa susu dan sedikit asam, enak sih. Yang kedua, nyicipin martabak red
velvet cream cheese oreonya dari martabak An, terlihat adonannya soggy, basah
dan lembek, namun buat saya cream cheesenya pas rasanya.
![]() |
Pak Bondan sedang mereview Martabak Tropica |
Nah, yang ketiga nyicipin martabak red
velvet cream cheese oreo dari Tropica. Dari segi penampilan, adonan martabaknya
jelas tidak soggy, teksturnya padat dan tebal, dan cream cheese dari toping
martabak tropica ini rasanya bikin saya pengen nyicip lagi nyicip lagi, nggak
eneg, rasa asamnya segar karena terasa ada berry-nya.
Cream cheesenya merupakan olahan sendiri dari Kedai Martabak Tropica. Selain red velvet, cream cheese oreo ini juga top jika dipadankan dengan adonan green tea dan black sweet, rasanya lebih nendang kata Pak Bondan mah.
Cream cheesenya merupakan olahan sendiri dari Kedai Martabak Tropica. Selain red velvet, cream cheese oreo ini juga top jika dipadankan dengan adonan green tea dan black sweet, rasanya lebih nendang kata Pak Bondan mah.
![]() |
Martabak red velvet cream cheese oreo dari Tropica |
Pada saat itu, kita juga diberi
kesempatan buat nyicipin martabak cakalangnya dari martabak Tropica. Martabak
Cakalang adalah varian martabak usulan dari Pak Bondan pada kunjungannya
pertama dulu ke Kedai Martabak Tropica. Setelah dari tadi icip-icip martabak
yang manis-manis semua, begitu nyicip martabak cakalang yang masih hangat,
mulut dan lidah yang tadinya sempet eneg, kembali segar bugar karena ada rasa
pedas gurihnya. Aduh top pisan euy
varian martabak yang satu ini, bumbu rempah khas cakalangnya berasa banget,
lebih nendang karena ada pedas dari cabainya yang bikin mata melek seketika.
![]() |
Martabak Cakalang (Sumber IG Kedai Martabak Tropica) |
Bisa disimpulkan, dari beberapa blind test review terhadap
martabak-martabak terkenal di Bandung, Pak Bondan dan para food blogger lainnya
yang saat itu berkesempatan hadir sepakat, bahwa dari segi penampilan, tekstur
adonan martabak, rasa topingnya, dan kehigienisannya, martabak paling enak
jatuh pada martabak Tropica. Bagi Pak Bondan sendiri, selama ini sering
mereview makanan dari berbagai daerah selalu menomorsatukan rasa, baru yang
kedua adalah tampilannya. Karena tidak semua makanan enak itu punya penampilan
luar yang menarik juga. Jika ada makanan yang direview rasanya enak ya pasti
dibilang enak, jika tidak enak akan jawab dengan jujur juga.
Menjelang acara blind test review selesai, ada dua pertanyaan yang saya ajukan
kepada Pak Bondan, pertama, selama ini kan beliau sering mereview makanan,
mulai dari yang bersantan, pedas, berkolesterol, dan berlemak, bagaimana cara
menetralisir makanan-makanan yang masuk tersebut supaya badan tetap sehat dan
tetap bisa jalan-jalan? *Kalau saya banyak makan ya badan jadi tambah melar,
hehe... Liat Pak Bondan kan asik ya, badannya segitu-sgitu aja. Ternyata, kata
Pak Bondan, beliau termasuk tipe yang bebas makan apa aja diluaran termasuk jajanan,
nggak pilih-pilih, justru menjadi picky
eater ketika ada di rumah, dan selalu mengonsumsi buah-buahan dan sayuran
serta rajin berolah raga.
Pertanyaan kedua yang saya ajukan
adalah seputar duka selama melakukan review di beberapa tempat, kalau sukanya
kan pasti banyak. Keliatannya sih asik-asik aja bisa ngreview sana sini,
ternyata, sekelas Pak Bondan, yang kapabilitasnya tidak diragukan lagi pernah
juga mengalami hal tidak mengenakan ketika hendak mereview makanan di suatu
daerah. “Pernah diusir,” kata Pak Bondan sambil tersenyum. “Tapi tak apa,
setiap orang berhak untuk menerima maupun menolak,” tambahnya. Jadi pelajaran
juga buat saya nih, masih newbie dengan review mereview makanan, nggak perlu
heran nantinya jika mengalami hal tidak menyenangkan di tengah perjalanan,
semuanya dibawa happy aja ...
Berhubung saya
favorit banget sama martabak keju, saya juga beli martabak kejunya Tropica buat
di bawa pulang. Al, si bungsu yang saya bawa serta ketika mereview telah
menghabiskan empat potong martabak keju yang saya pesan tadi. “Enaaaaaak,
banget ya, Mih martabaknya, kejunya banyak nian!” seru Al sambil belepotan.
Emang bener sih, ini martabak kejunya nggak pelit, bikin kenyang yang makan.
Yang saya salut dengan adonan martabak Tropica ini, ketika martabak bersisa dan
dimakan keesokan harinya, rasanya tetap enak walaupun kondisinya memang sudah
dingin, teksturnya masih aja padat, kejunya juga masih utuh alias nggak lumer.
Kenapa bisa begitu? Karena adonan martabaknya nggak soggy. Kalau martabak lain, jika bersisa dimakan keesokan hari,
rasanya udah lain, nggak enak dan tekstur adonannya lembek banget.
Nah, penasaran
dengan kelezatan martabak Tropica? Buktikan sendiri, yuk! Anda bisa datang aja
ke Jalan Burangrang, pilih varian martabak dan toping yang diinginkan sesuai
selera, letak kedainya berdekatan dengan Radio Dahlia.