Jumat, 25 Desember 2015

Membuat Rendang yang Gampang

Menu wajib yang selalu ada pas lebaran tiba di rumah mertua adalah ketupat atau lontong, opor ayam, rendang, sambal jange, dan sambal kentang. Karena rumah mertua jadi markas berkumpulnya seluruh keluarga besar, bumer memasak menu wajib tadi dalam jumlah yang banyak. Kadang banyak juga saudara yang minta resep rendang untuk dijadikan buah tangan.

Kata bumer, cara membuat rendang yang enak adalah rendang yang banyak santannya dan menggunakan kelapa parut kering yang disangrai terlebih dahulu hingga berminyak. Dari kelapa parut hasil sangrai inilah yang benar-benar memperkaya cita rasa rendang, gurih dan enak banget. Waktu pertama kali diajarin masak resep rendang, saya disuruh mengaduk-ngaduk bumbu rendang, supaya bagian bawahnya nggak gosong dan menjaga agar santannya tidak pecah. Pegal? Sudah pasti. Tapi tak apa, yang penting bisa belajar masak rendang. Lagian selama proses memasak, aroma bumbu rendang bikin masak tambah semangat, semriwiiiing!


alt Rendang
Rendang
Makan rendang memang nggak ada bosannya, mau dimakan bareng nasi, kentang, atau pasta, always good. Jadi ingat waktu hamil Al, anak kedua. Saya dan suami tinggal di Antapani, nggak bareng mertua lagi. Saat menjalani kehamilan pertama dengan yang kedua berbeda, termasuk masalah ngidam. Jika waktu hamil anak pertama ngidam makan burung dara goreng di warung pecel lele tepat depan kantor pengadilan negeri yang terletak di jalan Surapati samping Telkom Gasibu, nah pas hamil anak kedua ngidam rendang. Hamil anak kedua terbilang repot, tak seperti waktu hamil anak pertama. Waktu hamil anak pertama masih sempet ngantor di salah satu penerbitan sebagai editor, hamil anak kedua full diam di rumah. Rasa mual dan pusing yang sangat kuat dirasakan ketika hamil anak kedua. Makan nasi susahnya minta ampun, makan ini itu berasa makan sterofoam, ngga ada rasanya, hambar, dan eneg. Nggak bisa masak nggak bisa kerja, maunya tiduran terus. Selama 2 bulan kehamilan, yang masuk ke perut saat itu cuma roti dan susu khusus bumil. Begitu masuk bulan ketiga, kok rasanya pengen banget ya makan rendang, berhari-hari mencoba mengabaikan hasrat itu tapi makin lama makin kuat sampai terbawa mimpi segala. Kalau badan kuat dan ngga pusing tiap berdiri sih pengen banget masak rendang sendiri, resep rendang dari bumer, tapi apa daya…nggak kuat.

“Ya udah, kita beli rendang di rumah makan Padang dekat ruko, ya… kasian si utunnya” ucap suami sambil elus perut. Rumah makan Padang yang terletak di jalan purwakarta ini menurut saya rumah makan Padang yang terbilang murah harganya dibanding rumah makan Padang lainnya, enak-enak juga dan banyak variasinya. Saat itu, harga sebungkus nasi dengan lauk pauknya rendang, sambal cabe ijo, dan daun singkong rebus harganya sebelas ribu. Nikmaaaattt banget. Hampir setiap hari selama satu bulan berturut-turut rutin makan sebungkus nasi Padang yang dibeli di rumah makan Padang yang sama, nggak boleh beli di rumah makan Padang yang lainnya karena rasanya beda. Kadang, saya suka minta tambahan kuah kalio yang dicampur dengan nasi rendang. Seminggu kemudian, bumer bertandang ke rumah sambil bawa rendang buatannya, “Kenapa nggak minta ibu aja yang masakin rendang buat kamu, katanya kamu ngidam rendang, kalau masak sendiri kan bisa makan sepuasnya, kalau beli di rumah makan Padang sayang, mahal…” kata bumer. Duh, senangnyaaa. Nah, ini resep rendang yang bumer ajarkan ke saya, semoga bisa menginspirasi Anda memasak.

Bahan:
1 kg daging sapi, potong-potong sesuai selera
2 liter santan encer
4 sdm minyak sayur
3 butir kapulaga, memarkan
10 lembar daun jeruk
1 lembar daun kunyit, simpulkan
2 butir cengkih
3 batang serai, geprek
4 cm kayu manis
2 buah asam kandis
1 sdt gula pasir
6 sdm kelapa parut sangrai
1 sdt garam
2 butir pekak

Bumbu halus:
1 ruas jari lengkuas
3 cm jahe
1 ruas jari kunyit
1 ons cabai merah keriting
15 siung bawang merah
10 buah cabai merah besar
6 siung bawang putih

Cara Membuat:
  1. Tumis bumbu halus dengan 4 sdm minyak sayur sampai tercium harum. Masukkan serai , daun kunyit, asam kandis, kayu manis, kapulaga, pekak, cengkih, dan daun jeruk. Aduk rata.
  2. Tambahkan kelapa parut sangrai, santan encer, gula pasir, dan garam, aduk rata. Masukkan daging sapi, masak hingga daging matang dan bumbu terlihat kecoklatan dan minyaknya sudah tampak terpisah. Cicipi rasanya, tambahkan garam atau gula pasir jika dirasa kurang.  


IBX58BCE5AE39DDA

Tim Dapurnulekker

Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic
Blogger Perempuan
Image and video hosting by TinyPic
Image and video hosting by TinyPic